Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto berharap kemanfaatan dari lembaga pembiayaan bentukan negara anggota BRICS, yakni New Development Bank (NDB), dapat ditingkatkan, terutama untuk kemitraan ekonomi negara berkembang.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat mendampingi Presiden Prabowo menghadiri sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 yang digelar di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil, Minggu (6/7).
"Kemitraan ekonomi negara berkembang menjadi sangat penting dan diharapkan bahwa kemanfaatan dari New Development Bank bisa ditingkatkan," kata Menko Airlangga Hartarto dalam rekaman suara yang diterima Antara di Jakarta, Senin.
Airlangga menjelaskan bahwa dalam sesi kedua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 di Rio de Janeiro, Brasil, Presiden Prabowo mendorong penguatan kemitraan ekonomi antara negara-negara global-south, serta memperluas pemanfaatan New Development Bank (NDB).
Baca juga: KTT BRICS, Presiden Prabowo sampaikan multilateralisme keniscayaan
Baca juga: Prabowo tegaskan Indonesia dukung penuh arah baru kerja sama BRICS
Indonesia yang telah resmi menjadi anggota penuh BRICS mulai Januari 2025 ini telah menyatakan kesiapan untuk bergabung secara aktif dalam NDB.
Partisipasi ini menjadi penting agar Indonesia dapat mengakses pembiayaan pembangunan yang sejalan dengan agenda transformasi hijau dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Airlangga merinci bahwa saat ini NDB menangani sekitar 120 proyek yang berfokus pada energi bersih, infrastruktur, ekonomi hijau, dan berkelanjutan dengan nilai total mencapai 39 miliar dolar AS.
Dalam sesi kedua ini, Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan bahwa Presiden Prabowo juga mengusulkan inisiatif "South-South Economic Compact".
Menurut Wamenlu Tata, usulan tersebut bertujuan agar negara BRICS dapat menjadi motor untuk memberikan akses yang lebih luas kepada negara-negara global south.
"Di sini tujuannya adalah agar negara-negara BRICS menjadi motor untuk memberikan akses yang lebih luas kepada negara-negara global south untuk perdagangan, untuk juga lebih mengintegrasikan perekonomiannya untuk menjadi bagian dan supply chain," kata Wamenlu.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati/Andi Firdaus
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.