Jakarta (ANTARA) - Di tengah tekanan ekonomi global yang berdampak pada sektor pariwisata, sejumlah destinasi wisata di Bali tetap menunjukkan ketahanan dan kemampuan beradaptasi.
Salah satunya adalah CANNA Bali Beach Club yang kini bertransformasi mengusung konsep business-leisure, memadukan aktivitas bekerja dan berlibur di kawasan tepi pantai Nusa Dua, Bali.
"Adaptasi cepat menjadi kunci bagi pelaku industri pariwisata untuk bertahan dan tumbuh meskipun situasi ekonomi menantang, permintaan pasar terhadap destinasi yang menawarkan pengalaman berbeda masih cukup tinggi," kata General Manager CANNA Bali, Iwan Suryawan dalam temu wicara pada Jumat secara daring.
Baca juga: ITDC catat tingkat hunian di Nusa Dua Bali tertinggi dalam enam tahun
“Di Bali, kami menghadapi dampak ekonomi baik dari dalam maupun luar negeri. Untuk itu, kami perlu terus berinovasi agar bisa tetap relevan. Konsep business-leisure ini kami hadirkan sebagai bentuk respons terhadap permintaan pasar yang dinamis,” ujar Iwan.
Konsep ini diwujudkan dengan memanfaatkan berbagai area di dalam kompleks CANNA, seperti Cliff, Sky, Lodge, Stone, Mezzanine, Deck, Cave, dan Sand. Fasilitas-fasilitas tersebut kini dapat disesuaikan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari pertemuan bisnis, acara keluarga, hingga pesta berskala besar dengan kapasitas hingga 1.500 orang.
Baca juga: Kemenpar garap gerakan wisata bersih di delapan destinasi percontohan
Iwan menambahkan bahwa tren business-leisure diperkirakan masih akan terus berkembang dalam dua hingga tiga tahun ke depan. Oleh karena itu, CANNA Bali akan terus berupaya memperkuat fasilitas dan layanan untuk memenuhi ekspektasi pasar.
“Kami optimistis bahwa konsep ini akan menjadi salah satu andalan hingga tahun 2027. Dalam situasi apa pun, kami percaya bahwa di balik tantangan, selalu ada peluang yang bisa dimanfaatkan,” katanya.
Kendati demikian, manajemen CANNA Bali menyebut bahwa karena baru beroperasi selama tiga tahun, pihaknya belum memiliki data spesifik terkait jumlah kunjungan. Selama periode tersebut, belum terlihat adanya lonjakan maupun penurunan yang signifikan dalam tren kunjungan wisatawan.
Baca juga: Menpar sebut penyebaran wisatawan Bali belum merata
Pewarta: Meuthia Hamidah/Nindi Atika
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2025