Wamendiktisaintek: KKN Tematik Literasi perluas peran perpustakaan

10 hours ago 2
Kemampuan membaca dan minat baca masyarakat Indonesia berdasarkan data UNESCO saat ini sangat rendah, hanya 0,01 persen

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Fauzan mengatakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Literasi yang dijalankan bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) merupakan salah satu upaya untuk memperluas peran perpustakaan.

Pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 Perpusnas di Jakarta, Jumat, ia menegaskan kampus tidak boleh berdiri dalam menara gading dan harus memberikan kontribusi yang nyata kepada masyarakat.

"Perpustakaan sebagai sumber belajar tentu tidak harus dimaknai secara fisik, tetapi harus dimaknai secara luas. Persoalan literasi ini menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya sekedar perpustakaan. Oleh karena itu, kami melalui Program Kampus Berdampak, di dalamnya ada KKN Tematik Literasi," katanya.

Ia menyebutkan, kemampuan membaca dan minat baca masyarakat Indonesia berdasarkan data UNESCO saat ini sangat rendah, hanya 0,01 persen.

Baca juga: KKN Tematik Literasi libatkan 15 ribu mahasiswa bangun budaya baca

"Artinya, dari seribu orang Indonesia, hanya satu orang yang rajin baca. Kalau ini bisa dilihat, barangkali hanya saat mengerjakan disertasi atau tesis. Sementara, survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2020 menunjukkan bahwa hanya sekitar 10 persen penduduk Indonesia yang rajin membaca buku, tentu ini menjadi keprihatinan kita bersama," ujar dia.

Untuk itu, menurutnya, program KKN Tematik Literasi dapat menjadi salah satu solusi meningkatkan minat baca untuk turut mendukung kemajuan indeks literasi bangsa.

Sementara itu, Kepala Perpusnas E Aminudin Aziz menjelaskan, Program KKN Tematik Literasi akan melibatkan 15 ribu mahasiswa di seribu lokus desa pada 22 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Baca juga: Kemenag rumuskan kuliah kerja nyata berbasis pemberdayaan ekonomi umat

"Mereka akan turun di 1.000 desa untuk masa pengabdian sekitar 40 hari efektif," katanya.

Selain itu, Aminudin menyebutkan program kedua yakni Relawan Literasi Masyarakat (Relima), sebuah inisiatif untuk menggerakkan para relawan yang ada di 189 kabupaten/kota agar mereka dapat memantau pelaksanaan pemanfaatan buku yang disebarkan ke 10.000 lokasi.

"Masing-masing lokasi itu seribu buku. Nah, para relawan inilah yang akan bergerak bersama dengan anggota taman baca masyarakat, desa, dan kelurahan," ujar dia.

Baca juga: Perpusnas akan luncurkan KKN Tematik Literasi dan Relima di HUT ke-45

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |