Barcelona (ANTARA) - Permintaan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump agar negara-negara anggota NATO menghabiskan lima persen dari produk domestik bruto (PDB) mereka untuk sektor pertahanan adalah hal gila dan hanya akan mengalihkan dana kesejahteraan, demikian disampaikan seorang pakar Spanyol pada Kamis (26/6).
Para pemimpin NATO bertemu di Den Haag, Belanda, pada Rabu (25/6) untuk menyetujui target pengeluaran yang lebih tinggi yang diminta Amerika Serikat, tetapi Spanyol menolak dan mengatakan tidak akan menghabiskan lebih dari 2,1 persen PDB-nya untuk belanja pertahanan.
"Ini gila, keterlaluan. Kita harus mengecamnya, karena suka atau tidak, hal ini akan memengaruhi kesejahteraan Eropa," kata Pere Ortega, presiden kehormatan Pusat Studi Perdamaian Delas Spanyol, kepada Xinhua.
"Saya berharap di Eropa kita mulai mempertanyakan NATO, karena NATO hanya menyebabkan lebih banyak pengeluaran militer bagi kami dan ketegangan militer di dunia," kata Ortega.
Menurut pakar politik tersebut, pengeluaran militer NATO secara keseluruhan saat ini mendekati satu setengah triliun dolar (1 dolar AS = Rp16.292), dan memenuhi tuntutan Trump akan berarti melipatgandakan angka tersebut menjadi tiga triliun dolar yang tidak masuk akal.
"Saya berharap di Eropa kita mulai mempertanyakan NATO, karena NATO hanya menyebabkan lebih banyak pengeluaran militer bagi kami dan ketegangan militer di dunia. Saya tidak ingin melihat NATO di masa depan, tidak hanya berhadapan dengan Rusia seperti sekarang, tetapi juga berhadapan dengan China. Itu akan sangat menyedihkan," tambah Ortega, yang juga mengajar di Universitas Terbuka Catalonia Spanyol.

Memuji Spanyol sebagai satu-satunya negara yang berani menentang Donald Trump, Ortega meragukan apakah anggota NATO yang menerima target tersebut benar-benar akan mencapainya, dan dia menyebutkan bahwa beberapa negara seperti Belgia dan Slovakia telah menyatakan akan mengikuti sikap Spanyol dan tidak akan mematuhinya.
"Kita harus mempertimbangkan bahwa lima persen ini bukan untuk tahun depan, melainkan untuk beberapa tahun ke depan. Kita berbicara tentang 2035, jadi itu sepuluh tahun. Kita akan lihat dalam sepuluh tahun ke depan negara-negara Eropa mana yang mencapai lima persen itu," imbuhnya.
Ortega juga menyoroti inkonsistensi tuntutan Trump karena Amerika Serikat sendiri tidak menghabiskan lima persen dari PDB-nya untuk pengeluaran militer. Dia menambahkan bahwa Amerika Serikat belum berkomitmen untuk mengeluarkan lebih dari 3,3 persen. "Jadi memenuhi tuntutan ini tampak gila bagi saya."
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.