Deputi KSPK Kemendukbangga berikan edukasi siap nikah kepada mahasiswa

1 month ago 13

Tanjungpinang (ANTARA) - Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) Kemendukbangga/BKKBN Nopian Andusti memberikan edukasi Siap Nikah dan Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) kepada mahasiswa Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri).

Dalam kesempatan ini, Nopian menekankan bahwa mahasiswa yang merupakan calon orang tua (ayah dan ibu), harus betul-betul mempersiapkan diri sebelum masuk pada fase kehidupan berkeluarga.

"Bukan hanya persiapan faktor ekonomi dan usia, tapi yang tak kalah penting ialah faktor mental agar dapat mewujudkan ketahanan dalam berkeluarga," kata Nopian saat menyampaikan kuliah umum di depan ratusan mahasiswa Poltekkes Tanjungpinang, Senin.

Menurutnya ketika persiapan berkeluarga disiapkan secara matang, maka kekhawatiran akan terjadinya kasus perceraian dapat ditekan. Apalagi berdasarkan data Kemendukbangga tahun 2023, tercatat ada sebanyak 1.577.255 angka pernikahan dan 408.347 perceraian di Indonesia.

Perceraian itu terjadi didominasi masalah perselisihan dan pertengkaran, lalu ekonomi, kurangnya kesiapan mental, serta kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

"Selain itu, persiapan yang matang sebelum berkeluarga, juga akan mendorong pembentukan keluarga berkualitas," ujar dia.

Di samping itu, ia turut menyinggung fenomena yang belakangan terjadi di Indonesia, yaitu terdapat sejumlah wanita enggan menikah karena rasa khawatir apakah mampu membangun rumah tangga atau tidak, termasuk dari segi keraguan mengasuh anak dengan baik.

Maka itu, melalui kuliah umum ini Nopian memberikan pencerahan kepada mahasiswa supaya tak perlu khawatir menjalankan kehidupan berkeluarga asal mau berusaha dan berjuang bersama-sama.

Ia kemudian menyampaikan fenomena anak kehilangan figur ayah saat tumbuh dewasa (fatherless). Padahal kehadiran ayah sangat penting, karena karakter pengasuhan anak yang baik ialah dilakukan bersama-sama oleh ayah dan ibu.

Ketika ayah tidak hadir mengasuh anak mulai lahir sampai dewasa, maka akan ada ruang kosong dalam keluarga. Bagi anak perempuan, ayah adalah sosok cinta pertama. Sementara anak laki-laki, ayah adalah sosok tauladan yang patut diteladani.

"Anak tidak berharap ayah yang sempurna, tapi ayah diharapkan ikut terlibat langsung dalam perkembangan anak sejak lahir sampai dewasa, sehingga terjadi keseimbangan dalam sebuah keluarga," ucap Nopian.

Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu itu turut memaparkan terdapat sepuluh dimensi yang perlu dilengkapi pasangan sebelum menikah, antara lain kesiapan berkeluarga, kesiapan usia, kesiapan finansial, kesiapan emosi, kesiapan sosial, kesiapan moral, kesiapan mental, kesiapan interpersonal, kesiapan fisik, kesiapan intelektual dan keterampilan hidup.

Baca juga: Kemendukbangga: Quick Wins bagian dari Peta Jalan Kependudukan

Kepada mahasiswa, ia pun berpesan sebelum melakukan pernikahan agar berkonsultasi ke website Siap Nikah yang dibuat Kemendukbangga/BKKBN guna mendapatkan edukasi, konsultasi serta tools menghitung kesiapan diri sebelum menikah.

"Hal ini semata-mata bertujan menciptakan keluarga yang berkualitas, sejahtera, hingga menekan angka perceraian di Indonesia," demikian ungkap Nopian.

Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) Kemendukbangga/BKKBN Nopian Andusti berfoto bersama peserta kuliah umum di Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Senin (11/8/2025). (ANTARA/Ogen)

Baca juga: Kemendukbangga bangun SDM berkualitas di seluruh siklus kehidupan

Baca juga: Mendukbangga: Indonesia perlu pendanaan kontrasepsi berkelanjutan

Baca juga: Kemendukbangga harap Babel hibahkan lahan bagi lansia

Pewarta: Ogen
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |