Deputi Kemendukbangga: Manfaatkan peluang bonus demografi

3 weeks ago 12

Manado (ANTARA) - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Bonivasius Prasetya Ichtiarto berharap peluang bonus demografi dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.

"Kalau peluang ini tidak kita ambil, maka kita akan terus terjebak ke dalam negara yang biasa disebut middle income trap atau negara yang berpendapatan pas-pasan, negara berpendapatan menengah," ujarnya di Manado, Kamis.

Ia menambahkan, berdasarkan komposisi penduduk Indonesia, pre baby boomer sebesar 1,87 persen (5,03 juta jiwa), baby boomer sebesar 11,56 persen (31,01 juta jiwa), Post Gen Z sebesar 10,98 persen (29,17 juta jiwa), Gen X sebesar 21,88 persen (56,85 juta jiwa), Milenial sebesar 25,87 persen (69,38 juta jiwa),
serta Gen Z sebesar 27,94 persen (74,97 juta jiwa).

"Nah kalau kita lihat gambaran seperti ini tentunya kita harus betul-betul memanfaatkan peluang usia produktif," ujarnya.

Bonivasius mengatakan, usia produktif yakni usia 15-64 lebih banyak dibandingkan usia anak-anak dan lanjut usia disebut dengan bonus demografi.

Akan tetapi pada suatu saat usia lanjut akan lebih banyak dibandingkan dengan usia produktif, dan anak-anak sekolah SMA nantinya akan menjadi generasi penerus, generasi emas.

Dia menyebutkan, persentase penduduk usia 15-64 tahun sebesar 70,72 persen dan seharusnya betul-betul bisa menyumbangkan produktivitas kepada bangsa Indonesia.

Kondisi tersebut jarang terjadi, once in a lifetime (sekali seumur hidup) dan tidak ada suatu negara pun di manapun yang mengulangi kembali era di mana usia produktif lebih banyak usia anak-anak dan usia tua.

Baca juga: Mendukbangga: Lewat magang, mahasiswa beri kontribusi bonus demografi

Baca juga: Pemberdayaan lansia mampu pertahankan bonus demografi pada 2045

Baca juga: Kemendukbangga: Masyarakat berencana jawab tantangan bonus demografi

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |