Deputi Dalduk ungkap sejumlah tantangan kependudukan dan KB

3 weeks ago 16

Manado (ANTARA) - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Bonivasius Prasetya Ichtiarto saat kunjungan kerja ke Kota Manado, Sulawesi Utara, Jumat, mengungkap sejumlah tantangan kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga.

"Kita masih menghadapi banyak tantangan seperti pengendalian kuantitas, kemudian juga ada peningkatan kualitas, pembangunan keluarga, persebaran penduduk dan data," kata dia..

Bonivasius menjelaskan pentingnya pengendalian kuantitas penduduk, alasannya bila terlalu banyak tidak boleh, dan bila terlalu sedikit siapa yang akan mengisi negara ini.

"Enggak ada yang bisa jadi gubernur, enggak bisa jadi kepala dinas, enggak ada yang bisa staf khusus, enggak bisa jadi deputi, ada macam-macam isu di sini (pengendalian kuantitas)," ujarnya.

Kemudian dari sisi kualitas, Bonivasius menyentil stunting yang berkaitan dengan persoalan gizi yang bisa menghambat pertumbuhan fisik.

"Walaupun saya juga tidak tinggi, tapi tidak stunting. Stunting ini sangat berbahaya. Stunting karena masalah gizi," ujarnya.

Baca juga: Mendukbangga soroti pentingnya kualitas intervensi Program Genting

Karena itu, kata dia, Presiden Prabowo Subianto memunculkan program 'Makan Bergizi Gratis' untuk mencegah tidak terjadi stunting-stunting baru, supaya adik-adik di SD SMP SMA terjaga gizinya.

Selanjutnya dari sisi persebaran, Bonivasius soal pendidikan di daerah kepulauan, semisal di Kabupaten Kepulauan Sitaro dan Kepulauan Talaud di Sulawesi Utara.

"Kalau yang dia harus bersekolah SMA ini enggak mungkin ada di satu pulau, pasti harus di pulau besar, sementara dia tinggal di pulau kecil. Itu masih menjadi tantangan," ujarnya.

Angka partisipasi sekolah saat ini berada pada 8,7 tahun, artinya SMP saja tidak lulus, ini masih menjadi tantangan.

Selanjutnya, dia menjelaskan terkait dengan pembangunan keluarga yang harus dipersiapkan dan direncanakan sejak remaja.

"Meskipun masih usia remaja, tapi harus dipikirkan, harus direncanakan. Generasi Berencana, generasi yang merencanakan, datang ke sekolah-sekolah melakukan sosialisasi. Persiapkanlah diri anda karena yang akan menentukan masa depan adalah anda sendiri,"

Terakhir, terkait data kependudukan, Bonivasius berharap masyarakat memiliki identitas kependudukan seperti kartu tanda penduduk, akta kelahiran yang memungkinkan seseorang bisa mengakses layanan yang diberikan oleh pemerintah.

Saat kunjungan kerja di Manado, Deputi Pengendalian Penduduk melakukan sosialisasi 'Remaja Peduli Kependudukan di SMA Negeri 9 Manado yang dihadiri Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Sulut, Jeanny Yola Winokan bersama jajaran, Kepala Disdukcapil dan KB Provinsi Sulut Christodharma Sondakh, Staf Khusus Gubernur Sulut Sarifuddin Kamis, Kepala Sekolah SMA Negeri Manado Hendra Massie serta siswa-siswi SMA Negeri 9 Manado.

Baca juga: Forum GenRe bantu identifikasi kasus sunting di Mataram

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |