Jembrana, Bali (ANTARA) - Dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Kepolisian Resor Jembrana, Bali, mulai beroperasi dengan melayani tujuh sekolah berbagai tingkatan di wilayah tersebut.
"Dengan dapur MBG ini, kami ingin berkontribusi terhadap pemenuhan gizi masyarakat, khususnya pelajar," kata Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Kadek Citra Dewi Suparwati di Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Selasa.
Dia mengatakan Polri mendukung dengan langkah nyata upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui makanan yang sehat dan berkualitas.
“Melalui Program MBG ini, kami berharap dapat membantu pemenuhan gizi masyarakat, khususnya anak-anak dan keluarga kurang mampu. Ini adalah bentuk kepedulian Polri untuk mendukung kualitas SDM yang sehat dan kuat,” katanya.
Baca juga: Kapolri resmikan SPPG Jembrana untuk sukseskan MBG
Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan yang hadir dalam distribusi perdana Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) milik Polres Jembrana ini mengatakan kolaborasi lintas sektoral dibutuhkan untuk membangun generasi yang sehat dan cerdas.
Dia mengatakan SPPG milik Polres tersebut merupakan yang ke-10 di Kabupaten Jembrana dari 21 SPPG yang dibutuhkan.
"Rencana bulan ini ada tiga SPPG lagi yang akan beroperasi. Kami berharap akhir tahun ini seluruh kebutuhan SPPG di Jembrana sudah terpenuhi," katanya.
SPPG milik Polres Jembrana di Jalan Ngurah Rai, Kota Negara, ini melayani tujuh sekolah yaitu RA As-Shiddiqiyyah, TK Kemala Bhayangkari, TK Santhi Kumara, SDN 3 Pendem, MTs Negeri 4 Jembrana, MAN 1 Jembrana, dan SMK TP 45 Negara.
Kapolres mengatakan menu yang diberikan kepada murid sudah melalui pengawasan ahli gizi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak.
Baca juga: Jumlah SPPG Makan Bergizi Gratis pelajar terus bertambah di Jembrana
Baca juga: BGN sosialisasi MBG tekan stunting di Nusa Penida Bali
Pewarta: Gembong Ismadi/Rolandus Nampu
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
