Penajam Paser Utara (ANTARA) - Dana pembangunan pemecah ombak untuk mencegah abrasi di wilayah pesisir Kelurahan Tanjung Tengah, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, sekitar Rp4,1 miliar tidak tersentuh efisiensi anggaran.
"Pemerintah kabupaten serius tangani abrasi yang terjadi di wilayah pesisir," ujar Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Penajam Paser Utara Ali Musthofa di Penajam, Selasa.
Dana pembangunan pemecah gelombang di wilayah pesisir Kelurahan Tanjung Tengah sudah dialokasikan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2025 Kabupaten Penajam Paser Utara.
Baca juga: Pesisir pantai Penajam Paser Utara erosi parah butuh penanganan serius
"Dana yang disiapkan pada APBD 2025 itu sekitar Rp4,1 miliar,.dipastikan tidak kena efisiensi atau rasionalisasi anggaran untuk kepentingan masyarakat," katanya.
Informasi yang diperoleh, dari panjang garis pantai Kabupaten Penajam Paser Utara sekitar 272 kilometer, selain di Kelurahan Tanjung Tengah, wilayah pesisir Kelurahan Kampung Baru, Sungai Parit dan Nipah-Nipah, serta Desa Sesulu, Api-Api, dan Babulu Laut juga mengalami abrasi.
Gelombang besar setiap tahun melanda pesisir wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi penyebab utama terjadinya abrasi yang mengakibatkan daratan tergerus setiap tahun.
Baca juga: Kabupaten Penajam lakukan efisiensi anggaran ikuti Instruksi Presiden
"Kami tangani abrasi secara bertahap menyesuaikan anggaran yang ada, tahun ini difokuskan di wilayah pesisir Kelurahan Tanjung Tengah," ujar Ali Musthofa.
Pemecah ombak direncanakan dibangun sepanjang satu kilometer di wilayah RT 07 Kelurahan Tanjung Tengah, dari Pantai Corong hingga Muara Tunan, kemudian dilanjutkan sampai perbatasan Kelurahan Saloloang sepanjang tiga kilometer dengan material buis beton.
Lurah Tanjung Tengah Asis Wibowo mengatakan pemerintah kelurahan juga berpartisipasi menangani abrasi tersebut.
Baca juga: BPBD Kaltim berupaya selamatkan Pulau Derawan dari ancaman abrasi
Setelah pemecah ombak terbangun bakal ditanami 5.000 bakau (mangrove) sebagai upaya mitigasi pengikisan pantai dan pemulihan lingkungan.
Pewarta: Nyaman Bagus Purwaniawan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025