CKG di sekolah berkoordinasi dengan Puskesmas

1 month ago 7

Jakarta (ANTARA) - Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) atau Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) bagi pelajar di sekolah di Jakarta dilakukan berkoordinasi dengan Puskesmas termasuk untuk penjadwalannya.

"Puskesmas dan sekolah dapat saling berkoordinasi dalam pelaksanaan PKG, termasuk dalam menentukan waktu pelaksanaan agar dapat menyesuaikan dengan jadwal kegiatan di sekolah maupun Puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

CKG di sekolah di Jakarta telah dimulai pada tahun ajaran baru ini, diawali di Sekolah Rakyat Sentra Handayani, Cipayung, pada 9 Juli 2025.

Kemudian di Sekolah Rakyat Sentra Mulya Jaya, Cipayung serta Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Margaguna, Cilandak, pada 14 Juli 2025.

Merujuk Kementerian Kesehatan, setelah Sekolah Rakyat, CKG dilanjutkan di sekolah-sekolah yang berada di bawah Kementerian Pendidikan Dasar Menengah (Kemendikasmen), diikuti madrasah pada Agustus 2025.

Baca juga: DKI sasar 1,9 juta anak ikuti program CKG di sekolah

Ani menyebutkan, pemeriksaan yang dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh orang tua/wali murid/pelajar dan pemeriksaan pada hari H sesuai jenjang dan usianya.

Untuk Jenjang SD/sederajat (7-12 tahun) meliputi pemeriksaan meliputi status gizi, tekanan darah, mata, telinga, gigi, kesehatan jiwa, tuberkulosis serta diabetes melitus. Selain itu merokok, kebugaran (kelas 4-6), hepatitis B, kesehatan reproduksi dan riwayat imunisasi (kelas 1).

Lalu, jenjang SMP/sederajat (13-15 tahun), pemeriksaan meliputi status gizi, tekanan darah, mata, telinga, gigi, kesehatan jiwa, tuberkulosis, diabetes melitus, merokok dan kebugaran.

Selanjutnya hepatitis B dan C, kesehatan reproduksi, skrining anemia dan talasemia (kelas 7 dan 9) serta riwayat imunisasi (kelas 9).

Kemudian, jenjang SMA/sederajat (16-17 tahun), pemeriksaan termasuk status gizi, tekanan darah, mata, telinga, gigi, kesehatan jiwa, tuberkulosis, diabetes melitus, merokok dan kebugaran.

Hepatitis B dan C, kesehatan reproduksi, skrining anemia dan talasemia (kelas 10 dan 12).

Baca juga: Ini alasan warga yang mau CKG disarankan punya BPJS aktif

CKG Sekolah merupakan pembaruan (rebranding) dari skrining kesehatan usia sekolah dan remaja yang telah rutin dilaksanakan untuk usia 7-17 tahun (jenjang SD sampai dengan SMA sederajat) tiap tahun ajaran.

Selain untuk pelajar di sekolah, program ini juga ditujukan untuk anak usia 7-17 tahun yang tidak bersekolah atau tidak mengakses pendidikan formal, dengan total sasaran sebanyak 1.997.082 anak.

"Dengan dilakukannya CKG pada pelajar, dapat diketahui masalah kesehatan pada pelajar sejak dini dan dilakukan tindak lanjut segera sehingga pelajar dapat belajar dengan lebih optimal," ujar Ani.

Adapun penyakit yang umum ditemukan pada pelajar, yakni anemia, gangguan visus (kemampuan mata), karies dan obesitas.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |