Beijing (ANTARA) - Selama periode Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025), China telah membangun jaringan transportasi yang lebih terintegrasi dan multidimensi, mencatatkan kemajuan besar yang telah meningkatkan konektivitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Pada akhir 2024, enam dari 17 target transportasi utama yang ditetapkan dalam rencana tersebut telah tercapai lebih cepat dari jadwal, termasuk panjang jalan tol dan jalur kereta perkotaan, akses pengiriman paket ekspres di desa-desa, dan persentase bus energi baru dalam transportasi umum perkotaan, demikian disampaikan Menteri Transportasi China Liu Wei dalam sebuah konferensi pers pada Senin (21/7).
Target-target lainnya diharapkan dapat tercapai pada akhir tahun ini, kata menteri itu.
Liu mengatakan selama lima tahun terakhir, sektor transportasi China telah mencapai "kemajuan bersejarah," dengan lebih dari 90 persen kerangka kerja inti dari jaringan transportasi komprehensif nasional telah diwujudkan.
Di balik kemajuan ini terdapat investasi yang kuat. Dari 2021 hingga 2024, investasi aset tetap di bidang transportasi mencapai 15,2 triliun yuan (1 yuan = Rp2.275) atau sekitar 2,1 triliun dolar AS, meningkat 23,3 persen dari siklus sebelumnya.
Konektivitas terintegrasi
Membentang di darat, laut, dan udara, jaringan transportasi China telah berevolusi menjadi arteri vital yang menggerakkan modernisasi negara.
Pada akhir 2024, jaringan jalur kereta China telah mencapai total panjang operasional 162.000 kilometer (km), meningkat sekitar 16.000 km dari akhir 2020. Dari jumlah tersebut, jalur kereta cepat bertambah 10.000 km menjadi lebih dari 48.000 km, yang mencakup 97 persen kota dengan populasi lebih dari 500.000 jiwa.
Jalan raya membentang hingga 5,49 juta km, naik 290.000 km dari lima tahun sebelumnya. Jalan bebas hambatan mencapai 191.000 km, yang mencakup 99 persen kota dengan populasi lebih dari 200.000 jiwa.
Bandar udara (bandara) sipil tersertifikasi meningkat menjadi 263 pada akhir 2024, bertambah 22 bandara dibandingkan pada 2020, kata Liu, seraya menambahkan bahwa layanan udara saat ini mencakup lebih dari 91 persen populasi China.
Dalam sektor perjalanan di perkotaan, sistem transportasi umum yang beragam memberikan dukungan kuat bagi mobilitas sehari-hari. Setiap hari, sekitar 100 juta perjalanan perkotaan dilakukan dengan kereta, 100 juta dengan bus, serta 100 juta dengan taksi dan layanan pemesanan transportasi daring. Angka-angka ini menyoroti kapasitas dan vitalitas sistem transportasi perkotaan China, ujar Liu.
Alat-alat pintar seperti pemesanan tiket daring dan pembayaran digital menjadikan perjalanan lebih efisien dan mudah diakses, kata Liu, seraya menambahkan bahwa lebih dari 80 kota penghubung mendukung transportasi intermoda pesawat-kereta.
Jembatani kesenjangan
Transportasi dan logistik yang lebih baik meningkatkan akses di daerah pedesaan dan daerah yang kurang berkembang, menghadirkan layanan, pasar, dan peluang baru yang dapat dijangkau.
Per akhir 2024, jalan pedesaan mencapai 4,64 juta km, serta lebih dari 30.000 kota dan 500.000 desa administratif telah terhubung dengan jalan beraspal, kata Liu.
"Titik terakhir dari jalan pedesaan kini dapat diakses oleh mobil," kata menteri itu, seraya menambahkan bahwa jalan pedesaan mendorong pertumbuhan industri dan pariwisata baru, menciptakan lapangan kerja lokal, dan meningkatkan pendapatan petani.
Layanan pengiriman ekspres juga memainkan peran yang semakin penting dalam mempersempit kesenjangan. China telah membangun sistem logistik tiga tingkat yang menghubungkan wilayah, kota kecil, dan desa, mengubah titik lemah pengiriman pedesaan menjadi mesin konsumsi dan pertumbuhan, kata Zhao Chongjiu, kepala Biro Pos Negara China, pada konferensi pers.
Pada 2024, volume pengiriman ekspres di China tengah dan barat masing-masing naik 30 persen dan 34 persen, melampaui rata-rata nasional, tutur Zhao.
Di daerah-daerah seperti Qinghai dan Gansu, pusat pemrosesan surat dan pos yang baru diluncurkan telah meningkatkan secara signifikan kapasitas penanganan, sehingga mendorong infrastruktur logistik di China barat, tambahnya.
Jaringan global
China telah memperluas jaringan transportasi globalnya selama beberapa tahun terakhir, meningkatkan konektivitas serta mendorong perdagangan dan kerja sama lintas perbatasan.
Kereta kargo China-Eropa telah melakukan lebih dari 110.000 perjalanan, dan hampir 10.000 kereta intermoda laut-kereta dioperasikan setiap tahun di sepanjang koridor darat-laut yang baru di bagian barat, kata Liu.
Sejak diluncurkan lebih dari tiga tahun yang lalu, Jalur Kereta China-Laos telah mengangkut 13,9 juta ton kargo yang meliputi 3.000 lebih kategori produk, mempercepat pengiriman lebih banyak produk pertanian Asia Tenggara ke konsumen China.
Angkutan kargo udara global China juga terus meningkat. Didorong oleh lonjakan e-commerce, volume kargo udara internasional mencapai hampir 9 juta ton pada 2024, naik 32,8 persen dari 2020.
China telah mendorong konektivitas yang lebih besar melalui penyelarasan peraturan dan regulasi. Menurut Liu, China telah menandatangani lebih dari 270 perjanjian transportasi bilateral dan multilateral yang mencakup sektor kereta, jalan raya, laut, udara, dan pos.
China juga memanfaatkan proyek-proyek kerja sama internasional untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat lokal. Sebagai contoh, Jalur Kereta Mombasa-Nairobi telah menciptakan lebih dari 74.000 lapangan kerja di Kenya, dengan tingkat lokalisasi melampaui 90 persen dan 2.800 lebih tenaga kerja profesional perkeretaapian mengikuti pelatihan, papar Liu.
Ke depannya, China akan mempercepat pembangunan jaringan transportasi yang kuat melalui integrasi yang lebih dalam, peningkatan keselamatan, pembaruan cerdas, dan transformasi hijau guna mendukung upaya modernisasi negara, tambah Liu.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.