Palu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengatakan sembilan korban gempa magnitudo 5,8 di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah yang mengalami luka berat telah dioperasi di Rumah Sakit (RS) Poso.
"Operasi dilakukan pada Senin (18/8), mereka telah menjalani perawatan intensif," kata Pejabat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Poso Sofyan di hubungi dari Palu, Selasa.
Ia mengemukakan satu korban alamin kritis di laporkan telah meninggal dunia pada Selasa dini hari atas nama Ernius Bambe (57).
Ernius menyusul Katrin Kande yang sebelumnya meninggal pada Minggu (17/8) malam, kedua pasien sama-sama menjalani perawatan intensif di RSUD Poso.
"Hingga kini dua orang meninggal dunia akibat dampak gempa," ujarnya.
Baca juga: Kepala BNPB kunjungi lokasi gempa di Poso
Ia menjelaskan, luka berat dialami sejumlah korban berada di bagian kepala dan kaki karena tertimpa reruntuhan bangunan gereja saat mereka sedang ibadah.
Saat ini perawatan pasien oleh pihak RS Poso dari tenda darurat yang didirikan di halaman RS tersebut, karena pihak RS khawatir gempa susulan masih terjadi, sekaligus memudahkan proses evakuasi.
"Pemerintah terus berupaya melakukan pemulihan dampak gempa, karena telah ditetapkan status tanggap darurat selama 14 hari ke depan mulai 18 sampai 31 Agustus 2025," tutur Sofyan.
Data sementara dirilis BPBD setempat sekitar 204 bangunan rusak terdiri atas 101 rumah rusak ringan, tiga rumah rusak sedang, 70 rusak berat, dan 30 fasilitas umum berupa sekolah, Polindes, kantor desa dan rumah ibadah.
Baca juga: Kemensos cukupi kebutuhan pokok 400 lebih korban gempa di Poso
Baca juga: Korem 132/Tadulako siaga bantu pemulihan pascagempa Poso
"Data ini masih bersifat dinamis, sewaktu-waktu bisa berubah," kata dia.
Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.