BPBD Damkar Riau dapat bantuan helikopter "water bombing" dari BNPB

2 months ago 41

Pekanbaru, (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD Damkar) Provinsi Riau mendapatkan bantuan berupa satu unit helikopter "water bombing" atau bom air dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kepala BPBD Damkar Riau, M Edy Afrizal, di Pekanbaru, Jumat, mengatakan bantuan tersebut digunakan untuk membantu pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah itu.

Dengan adanya bantuan tersebut, saat ini di Provinsi Riau terdapat dua unit helikopter bantuan BNPB untuk patroli dan water bombing.

“Satu unit helikopter water bombing bantuan BNPB sudah datang ke Riau. Saat ini ada dua unit helikopter untuk membantu penanganan karhutla di Riau,” katanya.

Pada kesempatan itu Edy juga menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam mencegah karhutla. Ia mengingatkan agar tidak ada lagi yang membuka lahan dengan cara membakar.

BPBD Riau, lanjutnya, akan terus melakukan pemantauan titik panas dan memperkuat koordinasi dengan TNI, Polri, serta relawan di lapangan untuk mencegah perluasan kebakaran.

“Kami terus edukasi masyarakat dan lakukan patroli di wilayah rawan. Tapi yang paling penting adalah kesadaran bersama untuk menjaga lingkungan,” jelasnya.

Saat ini sebanyak 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau telah menetapkan status siaga darurat karhutla. Langkah ini diambil untuk memperkuat kesiapsiagaan serta mempercepat respons dalam penanganan apabila terjadi kebakaran lahan di wilayah tersebut.

"Sebelumnya baru 10 kabupaten/kota yang menetapkan status siaga darurat karhutla. Dua daerah lagi, yaitu Pekanbaru dan Rokan Hilir, belum. Tapi sekarang semuanya sudah menetapkan status yang sama," ujarnya.

Baca juga: BNPB: Masih ada titik api dari lahan yang terbakar di Aceh Selatan
Baca juga: Pemprov Sumsel tetapkan status siaga darurat karhulta

Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |