BNPB dan Pemkab Halmahera Barat sepakat ungsikan masyarakat Gunung Ibu

3 weeks ago 14

Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam rapat bersama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Barat, Maluku Utara, menyepakati untuk mengungsikan masyarakat yang masih berada di wilayah atau zona bahaya Gunung Ibu.

“Berdasarkan rekomendasi PVMBG pada level 4 ini ada 6 desa yang dalam radius 5 sampai 6 kilometer harus dievakuasi, warga mengosongkan desa mereka untuk dibawa ke tempat pengungsian, untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi,” kata Bupati Halmahera Barat James Uang seperti yang dikutip dari laman resmi BNPB, Sabtu dini hari.

Enam desa itu adalah desa yang berada di Kecamatan Tabaru yaitu Desa Sangaji Nyeku, Desa Sosangaji, Desa Tuguis, Desa Togoreba Sungi, Desa Borona, dan Desa Todoke. Dari enam desa tersebut, warga Desa Sangaji Nyeku sudah terevakuasi semua oleh tim gabungan menuju beberapa titik pengungsian.

"Upaya untuk memindahkan masyarakat di sekitar ini dilakukan bersama dengan kepala desa serta tokoh masyarakat setempat agar untuk sementara waktu berkenan untuk pindah ke pengungsian," ujarnya.

Baca juga: BNPB: Jumlah pengungsi erupsi Gunung Ibu bertambah jadi 221 orang

Untuk meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, Bupati Halmahera Barat telah mengeluarkan imbauan tentang Pengendalian dan Pengamanan Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Api Ibu di Wilayah Kecamatan Tabaru ditujukan kepada Camat Tabaru dan Kepala Desa Se-Kecamatan Tabaru.

Imbauan yang dikeluarkan oleh bupati lebih menekankan masyarakat agar mengurangi bahkan tidak lagi melakukan aktifitasnya di dalam zona rekomendasi bahaya Gunung Ibu, bijak dalam memberikan izin keramaian kepada warga, dan ketika terjadi letusan agar masyarakat menghindari lokasi rawan bencana dan berlindung di tempat aman.

Rapat koordinasi yang dilaksanakan bersama dengan perwakilan BNPB, Deputi Bidang Sistem Strategi Raditya Jati, Direktur Dukungan Infrastruktur Darurat Andria Yuferryzal, kemudian BPBD Provinsi Maluku Utara, Bupati Halmahera Barat, Sekda Halmahera Barat, Dandim 1501/Ternate, Kapolres Halmahera Barat, Forkopimda Halmahera Barat, Kepala Desa dan juga tokoh masyarakat di wilayah zona bahaya Gunung Ibu.

Baca juga: Lima lokasi disiapkan untuk tampung pengungsi erupsi Gunung Ibu

Rapat ini juga sekaligus mengaktifkan Pos Komando dengan Dandim 1501/Ternate Kolonel Arm Adietya Yuni Nurtono sebagai Komandan Posko. Pada kesempatan ini, Adietya menyampaikan bahwa fokus utama operasi dalam beberapa hari ke depan adalah meneruskan evakuasi di lima desa tersisa.

“Dari kemarin sudah mengerahkan 260 personel TNI, Polri, Satpol PP, dan tenaga kesehatan di lokasi untuk menyiapkan kegiatan evakuasi masyarakat, kurang lebih satu desa. Harapannya dalam dua hari ini dapat menyelesaikan semua proses evakuasi,” ujar Dandim 1501/Ternate Kolonel Arm Adietya Yuni Nurtono.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati menyampaikan bahwa peran BNPB dalam hal ini adalah memberikan pendampingan bagi pemerintah daerah dan memenuhi kekurangan yang ada.

Baca juga: BNPB: Kebutuhan pokok bagi pengungsi erupsi Gunung Ibu jadi prioritas

“Tugas bersama hari ini sampai besok adalah melakukan evakuasi dan memastikan masyarakat berada di zona yang aman. Pentingnya kawasan terancam tersebut betul-betul tidak ada aktivitas untuk sementara selama dalam status awas,” ujarnya.

Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |