Jambi (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi melakukan penanganan medis untuk memulihkan kondisi kaki kiri bagian depan harimau sumatera (Panthera tigris Sumatrae) yang terluka akibat terkena jeratan kawat di kawasan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) Bungo Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.
"Hari ini tim dokter sedang bekerja melakukan tindakan medis terhadap harimau sumatera jenis kelamin jantan berusia sekitar enam tahun yang dievakuasi pada 13 Mei lalu akibat terkena jerat," kata Kepala BKSDA Jambi Agung Nugroho, di Jambi, Senin.
Satwa dilindungi itu terkena jerat sehingga mengalami luka cukup parah di bagian kaki kiri depan, hari ini tim medis tengah berupaya memberi pertolongan agar harimau tersebut tidak kehilangan kemampuan.
"Proses penanganan medis dilakukan agar luka kaki si raja hutan itu bisa kembali pulih untuk dilepasliarkan ke habitat di dalam hutan," jelas Agung.
Baca juga: Jerat babi yang mengakhiri hidup harimau sumatera
Tim medis hari ini telah melakukan tindakan pemasangan cast (upaya menutup daging yang terbuka/terluka). Penanganan medis dilakukan di Tempat Penyelamatan Satwa (TPS) Desa Mendalo Darat Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi.
Pemasangan jerat yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab menjadi salah satu ancaman bagi keberlangsungan satwa, oleh karena itu BKSDA mengimbau seluruh pihak untuk tidak melakukan pemasangan jerat terutama di kawasan hutan.
Peristiwa harimau sumatera terkena jerat kawat terjadi di kawasan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) Bungo tepatnya di Desa Suo-Suo Kecamatan Masumai, Kabupaten Tebo pertengahan Mei lalu. Harimau jantan tersebut diketahui berusia sekitar 5-6 tahun dan memiliki bobot 75 kg.
Baca juga: Dokter Hewan: Harimau mati di Agam akibat tulang rawan trakea pecah
Baca juga: Dunia konservasi berduka, harimau sumatera mati terjerat di Pasaman
Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025