BGN: SPPG pasti penuhi kebutuhan khusus penerima MBG jaga inklusivitas

1 month ago 16

Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Gizi (BGN) Dadan Hindayana memastikan seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bertugas untuk mengolah makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) ditugaskan memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus penerima MBG menjaga inklusivitas dan membuat pemberian makanan efisien.

Dadan menyebutkan kebutuhan-kebutuhan khusus itu mencakup kondisi penerima MBG yang merupakan penyandang disabilitas ataupun kondisi-kondisi kesehatan lainnya seperti alergi.

" Badan Gizi menempatkan satu ahli gizi di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan mereka dari awal sudah harus mendeteksi kebutuhan-kebutuhan khusus apa yang ada di setiap satuan pelayanan," kata Dadan di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat.

Ia mencontohkan salah satu contoh kebutuhan khusus penerima MBG yang diakomodir ialah seperti adanya satu anak yang mengalami fobia nasi di Warungkiara, Sukabumi, Jawa Barat.

Dengan adanya anak yang fobia nasi tersebut, tentu kondisinya telah dijadikan catatan khusus dan diberikan menu yang disesuaikan sehingga ketika menerima makanan dia tetap bisa mengonsumsinya.

Contoh lainnya terkait dengan kondisi khusus ialah pelayanan untuk MBG di Sekolah Luar Biasa (SLB) yang tentu menurut Dadan ada gizi yang berbeda dengan anak-anak lainnya sehingga SPPG menaruh perhatian khusus dan menyiapkan gizi yang sesuai.

"Kemudian ada lagi kami dapat laporan dari Papua bahwa banyak yang alergi suatu jenis makanan, maka alerginya kita identifikasi supaya tidak diberikan makanan yang akan menimbulkan alergi," ujar Dadan.

Dengan demikian setiap SPPG dipastikan akan mengakomodir dan memenuhi unsur inklusivitas sehingga membuat program MBG bisa berjalan efisien sesuai dengan visi Presiden Prabowo Subianto.

Setelah 10 hari berjalan, program MBG saat ini telah dilakukan di 31 provinsi di Indonesia dengan total 238 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah beroperasi memenuhi pembuatan makanan untuk MBG.

Pada periode pertama yaitu Januari-April 2025 ditargetkan ada 3 juta penerima manfaat dari program MBG, lalu pada tahapan selanjutnya April-Agustus 2025 ditargetkan jumlah tersebut bertambah menjadi 6 juta penerima manfaat.

Baca juga: Presiden belum bahas bantuan asing dalam rapat MBG hari ini

Baca juga: Prabowo minta KMP perkuat rantai pasok lokal, khususnya telur untuk MBG

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |