Istanbul (ANTARA) - Bentrokan dilaporkan masih terus terjadi antara Thailand dan Kamboja meski militer dari kedua negara dijadwalkan akan melakukan pertemuan pada Rabu.
Kementerian Pertahanan Kamboja berkata bahwa Thailand telah menembak dua peluru artileri ke daerah Poipet, sementara satu peluru lain yang ditembakkan ke wilayah Provinsi Banteay Meanchey melukai dua warga sipil, menurut laporan Khmer Times.
Bentrokan bersenjata masih terjadi meski militer Kamboja dan Thailand akan segera bertemu dalam rapat Komite Perbatasan Umum (GBC) Kamboja-Thailand, yang akan menjadi pembicaraan pertama antara kedua pihak sejak konflik bersenjata pecah pada 7 Desember lalu.
Militer Thailand turut menembaki area di depan Candi Preah Vihear, sementara pihak Kamboja membalas tembakan dengan roket BM-21.
Sebelumnya pada Selasa (23/12), Thailand menyatakan bahwa militernya telah menghancurkan dua gedung di Kota Poipet di dekat perbatasan Thailand-Kamboja yang diduga menjadi sarang penipuan daring dan gudang penyimpanan amunisi, sebagaimana dilaporkan Thai PBS.
Militer Thailand berkata bahwa bentrokan juga terus terjadi di tiga titik di sepanjang perbatasan Sa Kaeo pada Rabu, menurut laporan surat kabar harian The Nation.
Secara terpisah, Angkatan Bersenjata Kerajaan Thailand pada Rabu menyampaikan melalui media sosial Facebook bahwa tuduhan Kamboja atas kejahatan lingkungan yang diduga dilakukan Thailand merupakan "pembelokan fakta yang serius".
Otoritas Thailand berkata bahwa 23 personel militer Thailand dan seorang warga sipil tewas akibat bentrokan militer, sementara 33 warga sipil lainnya terluka akibat dampak situasi yang terjadi.
Sementara, Kementerian Dalam Negeri Kamboja memastikan 21 warga sipil tewas dan 83 lainnya terluka.
Peperangan yang terjadi di perbatasan Thailand-Kamboja tersebut juga memaksa hampir satu juta warga dari kedua sisi perbatasan mengungsi.
Sumber: Anadolu
Baca juga: ASEAN serukan saling menahan diri terkait konflik Thailand-Kamboja
Baca juga: China dukung pertemuan menlu ASEAN damaikan Kamboja-Thailand
Baca juga: Thailand bahas gencatan senjata dengan Kamboja pada 24 Desember
Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































