Jakarta (ANTARA) - Penulis dan travel content creator Alexander Thian membagikan pengalamannya menggunakan BNI Wondr Multi-Currency dalam talkshow bertajuk “Kalau Dunia Sudah Tanpa Batas, Kenapa Dompet Masih Terbatas?” di ajang BNI WondrX 2025, ICE BSD, Tangerang, Minggu (17/8).
Alex, sapaan akrabnya, menceritakan pengalaman tidak menyenangkan saat bepergian ke Eropa beberapa tahun lalu, ketika kartu debit bank yang digunakannya gagal berfungsi di Paris.
“Waktu itu aku coba lebih dari 20 ATM, tapi sama sekali tidak bisa tarik uang. Masalahnya aku benar-benar nggak punya uang tunai, jadi akhirnya panik dan harus pinjam ke teman di London,” ujar Alex.
Baca juga: BNI WondrX 2025 tawarkan promo besar sektor tour dan travel
Ia mengaku pengalaman tersebut menjadi pengingat betapa pentingnya fleksibilitas dalam bertransaksi saat berada di luar negeri. Karena itu, kehadiran BNI Wondr Multi-Currency menurutnya sangat membantu.
“Begitu pakai WondrX ini enak banget. Cara buka rekeningnya super cepat, verifikasinya gampang, dan beli valuta asingnya sangat praktis. Aku sendiri sudah punya tabungan Euro dan USD. Kursnya juga kompetitif,” kata Alex.
Ia menambahkan, fitur multi-currency dalam aplikasi memungkinkan pengguna menabung hingga 12 mata uang asing sekaligus.
Baca juga: BNI ajak pengunjung WondrX 2025 menikmati sensasi kuliner Jepang
Dengan begitu, traveler tidak perlu lagi khawatir jika bepergian ke berbagai negara.
“Bulan depan aku akan ke Armenia, Georgia, dan Azerbaijan. Di sana aku bisa pakai USD untuk transaksi, jadi aman. Aku nggak sabar mencoba langsung pengalaman pakai WondrX Multi-Currency di perjalanan itu,” ujarnya.
BNI memperkenalkan layanan Multi-Currency sebagai salah satu inovasi di WondrX 2025, untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin sering melakukan perjalanan lintas negara, baik untuk liburan maupun bisnis.
Baca juga: BNI WondrX 2025 hadirkan UMKM unggulan dan promosi e-commerce
Pewarta: Ida Nurcahyani/Farika Khotimah
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.