Denpasar (ANTARA) - Kantor Basarnas Bali menemukan dua dari tiga pemancing yang terseret arus di Pantai Mangening, Desa Cemagi, Kabupaten Badung.
“Pagi tadi telah ditemukan dua sosok tubuh yang terdampar di pantai dalam keadaan meninggal dunia, penemuan pertama oleh warga yang melintas sekitar pukul 08.00 Wita,” kata Kepala Kantor Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya di Denpasar, Jumat.
Jasad warga asal Jember, Jawa Timur, bernama Mohammad Rohmat (36) itu ditemukan di Pantai Nyanyi atau arah utara kurang lebih 785 meter dari lokasi kejadian.
Nyoman Sidakarya menjelaskan mulanya seorang saksi sedang berolahraga dan melihat tubuh telungkup di bibir pantai, kemudian ia memanggil petugas keamanan vila untuk membantunya menarik ke pinggir pantai.
Mereka segera melaporkan ke Polsek Kediri, dan tim SAR gabungan ikut merapat ke lokasi, setelah dikonfirmasi benar bahwa itu adalah korban hanyut Pantai Mangening yang selanjutnya dievakuasi ke RSUD Singasana Kediri, Tabanan, sekitar pukul 09.40 Wita.
Selanjutnya, tim SAR menemukan pemancing kedua atas nama Akhmad Romli (34) yang juga berasal dari Jember dalam kondisi meninggal dunia.
Baca juga: Basarnas evakuasi 27 ABK kapal terdampar di Teluk Popoh Tulungagung
“Penemuan ke dua berada di Pantai Nyanyi, sebelah utara Pantai Cemagi berjarak 486 meter pada pukul 11.20 Wita, selanjutnya pukul 12.39 Wita korban dievakuasi menuju RSUD Singasana Nyitdah menggunakan ambulans Bhuana Bali Rescue,” ujar Nyoman Sidakarya.
Untuk diketahui informasi tiga orang pemancing yang terseret arus di Pantai Mangening pertama kali didapat Basarnas Bali pada Kamis (28/8) kemarin pukul 15.40 Wita, dimana diperkirakan ketiganya hanyut pukul 14.00 Wita.
Setelah laporan diterima, Nyoman Sidakarya segera mengutus personel menuju Pantai Mangening, dan setiba di lokasi berdasarkan saksi mata ditemukan barang milik korban seperti sandal, tiga unit HP, dua bungkus rokok, dua jaket, dan dua botol bekas minuman.
Saksi mata awalnya hanya melihat dua orang terseret arus, sementara satu lainnya berteriak meminta pertolongan, tetapi ketika saksi mengambil alat bantu pelampung darurat dan akan melemparkannya, ketiga korban sudah terombang-ambing di air.
Tim SAR melakukan penyisiran hingga malam hari, namun karena tak kunjung mendapat hasil pencarian dihentikan dan dilanjutkan pagi tadi.
“Kondisi di lokasi angin kencang, sempat turun hujan dan gelombang tinggi, sementara itu SRU darat dibagi menjadi dua tim, penyisiran sepanjang bibir pantai ke arah utara dan selatan dari lokasi kejadian sejauh 3,5 km,” kata Nyoman Sidakarya.
Basarnas menyampaikan hingga saat ini satu korban masih belum bisa ditemukan atas nama Riko Sugeng Irawan (24).
Baca juga: Tim SAR evakuasi 6 nelayan alami mati mesin kapal di perairan Bangka
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.