Bappenas rilis Status Kekinian Keanekaragaman Hayati Sumatra, Sulawesi

4 weeks ago 18
Peluncuran dokumen yang kita lakukan hari ini adalah langkah awal penting untuk membangun integrasi data keanekaragaman hayati yang komprehensif,

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) resmi meluncurkan buku “Status Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia Ekoregion Sumatra dan Ekoregion Sulawesi” di Jakarta, Selasa.

“Peluncuran dokumen yang kita lakukan hari ini adalah langkah awal penting untuk membangun integrasi data keanekaragaman hayati yang komprehensif,” kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy dalam peluncuran buku tersebut.

Adapun dokumen ini, lanjut Rachmat, merupakan kerja sama antara pihaknya bersama Kementerian Lingkungan Hidup (LH), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan sejumlah pihak terkait.

Menurut dia, upaya untuk melindungi kekayaan alam Indonesia memerlukan langkah kolektif mengingat biodiversitas di tanah air sangat kaya, tapi juga terancam oleh berbagai tantangan seperti kerusakan alam hingga potensi kepunahan flora dan fauna.

Baca juga: Bappenas meluncurkan dua dokumen strategis bangun ekonomi biru

“Keanekaragaman ini bukan soal konservasi saja. Ini juga soal pertumbuhan ekonomi, dan ini juga soal kehidupan serta kemanusiaan kita,” ujarnya.

“Dan dengan peluncuran buku untuk mengawal megabiodiversity supaya kita benar-benar bisa mewariskan kekayaan ini, tidak hanya untuk masyarakat Indonesia, tapi juga masyarakat dunia,” imbuhnya.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, melalui peluncuran buku atau dokumen ini, menjadi instruksi dari Bappenas untuk segera membangun regulasi yang diperlukan dalam rangka penguatan dan penanganan kekayaan alam Indonesia.

“Saya rasa apa turunannya, tentu nanti beberapa instrumen di antaranya tadi ada peraturan pemerintah, kemudian turunan lagi nanti ada peraturan presiden dan sebagian nanti akan menjadi peraturan menteri, karena yang menangani, kebetulan PIC-nya diminta Menteri Lingkungan Hidup,” kata Hanif.

Baca juga: Bappenas: Indonesia punya fondasi sosial kuat kembangkan ekonomi biru

Di sisi lain, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan, pihaknya juga terus siap untuk mendukung upaya konservasi hingga peningkatan utilitas dan pemanfaatan megabiodiversity Indonesia.

“Ini untuk kemajuan ekonomi kita di masa mendatang yang lebih berbasis dari sumber daya alam lokal yang terbarukan dan lebih hijau,” ujar dia.

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |