Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menilai pembangunan berbasis data keanekaragaman hayati (kehati) mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
“Keanekaragaman ini bukan soal konservasi saja, tapi ini juga soal pertumbuhan ekonomi,” kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, keanekaragaman hayati memiliki potensi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan.
“Sektor ini diproyeksikan mengalami pertumbuhan PDB riil berdasarkan skenario RPJMN 2025-2029 dari 0,81 persen pada 2024, hingga 3,46 persen pada 2029,” ujar dia.
Baca juga: Pemerintah siapkan aturan perkuat konservasi keanekaragaman hayati
Lebih lanjut, dia mengatakan pihaknya menyiapkan empat strategi kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi melalui keanekaragaman hayati.
Pertama, adalah bioprospeksi. Rachmat mengatakan, sumber daya genetik memiliki potensi nilai ekonomi sebesar Rp319 triliun.
Lebih lanjut, melakukan pendekatan bioekonomi, di mana pemanfaatan sumber daya hayati berbasis pengetahuan dan teknologi untuk penyediaan pangan, pakan, dan sumber energi terbarukan.
“Penguatan bioekonomi dari pangan, energi, hingga obat-obatan, itu merupakan hal yang harus kita lanjutkan,” kata Rachmat.
Baca juga: Bappenas rilis Status Kekinian Keanekaragaman Hayati Sumatra, Sulawesi
Strategi ketiga adalah hilirisasi sumber daya hayati komoditas unggulan seperti sagu, kelapa, pala, biofuel, ikan, rumput laut, dan garam. “Ini sekarang masih bisa kita manfaatkan dan harus ditingkatkan lagi,” ujarnya.
Terakhir, adalah pemanfaatan jasa ekosistem air dan ekowisata. “Keempat strategi ini harus didalamkan secara inklusif dengan kolaborasi semua pihak, termasuk masyarakatnya,” ujar Rachmat.
Ia melanjutkan, upaya untuk menggerakkan ekonomi berbasis ilmu pengetahuan perlu untuk terus didorong demi mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.
“Data yang lengkap dan akurat memungkinkan potensi hutan, laut, dan sumber daya genetik untuk diolah menjadi nilai tambah ekonomi melalui bioprospeksi, inovasi bioekonomi, hilirisasi produk industri, serta pemanfaatan jasa ekosistem, hingga penerapan biodiversity credit,” jelasnya.
Baca juga: Pertamina gali keanekaragaman hayati di kawasan Candi Muaro Jambi
“Kolaborasi pentahelix sangat penting untuk mendorong pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati yang inklusif bagi Indonesia,” ujar dia menambahkan.
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.