Bappenas: Bioekonomi berjalan beriringan dengan perlindungan ekosistem

4 weeks ago 15
Keberagaman hayati kita menyimpan potensi bioekonomi yang besar. Mulai dari komoditas laut bernilai ekspor, potensi ekowisata, sampai penerapan kredit biodiversitas.

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menilai model ekonomi yang berbasis pada pemanfaatan sumber daya hayati terbarukan atau bioekonomi harus berjalan beriringan dengan upaya konservatif dan pemulihan ekosistem.

“Keberagaman hayati kita menyimpan potensi bioekonomi yang besar. Mulai dari komoditas laut bernilai ekspor, potensi ekowisata, sampai penerapan kredit biodiversitas,” kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, di Jakarta, Selasa.

“Tapi, syaratnya jelas, (keberagaman hayati) harus dilindungi, perlindungan kawasan konservasi dan pemulihan ekosistem (juga harus berjalan),” ujar dia menambahkan.

Lebih lanjut, Rachmat menilai, jika upaya konservatif dan penerapan bioekonomi bisa berjalan bersama-sama, maka ekonomi berbasis sumber daya alam terbarukan ini diharapkan dapat terus bergerak secara berkelanjutan, dan memberikan dampak signifikan terhadap laju peningkatan ekonomi nasional.

“Dengan begitu, hal ini bisa jadi motor ekonomi sekaligus warisan alam bagi generasi mendatang di Indonesia maupun dunia,” kata dia.

Selain itu, Rachmat juga menyoroti pembangunan berbasis data keanekaragaman hayati juga memiliki peran untuk mempercepat target pertumbuhan ekonomi nasional.

Ia melanjutkan, upaya untuk menggerakkan ekonomi berbasis ilmu pengetahuan juga perlu untuk terus didorong demi mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.

“Data yang lengkap dan akurat memungkinkan potensi hutan, laut, dan sumber daya genetik untuk diolah menjadi nilai tambah ekonomi melalui bioprospeksi, inovasi bioekonomi, hilirisasi produk industri, serta pemanfaatan jasa ekosistem, hingga penerapan biodiversity credit,” ujar Rachmat.

Tak hanya itu, ia juga mengingatkan para pemangku kepentingan terkait seperti Kementerian Lingkungan Hidup (LH) untuk mengambil peran strategis, terutama dalam hal kebijakan dan penegakan hukum soal perlindungan sumber daya alam hayati Indonesia.

“Kita harus punya peraturan yang lebih ketat, sehingga law enforcement bisa menjaga biodiversity kita,” ujar dia pula.

Baca juga: Indonesia Bioeconomy Initiative Workshop: Dorong bioekonomi untuk masa depan berkelanjutan

Baca juga: Bappenas: Pembangunan berbasis data kehati pacu pertumbuhan ekonomi

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |