Koba, Babel, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di enam sekolah jenjang SD, SMP, dan SMA di daerah setempat.
“Untuk tahap awal program ini menyasar enam sekolah dengan total 2.745 pelajar,” kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Selasa.
Ia menjelaskan MBG merupakan program strategis nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto untuk menekan angka malnutrisi dan stunting, terutama pada anak sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Peluncuran program MBG di Bangka Tengah dilakukan bekerja sama dengan Satuan Layanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Arung Dalam-Koba serta dihadiri perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN).
Enam sekolah penerima manfaat yakni SDN 1 Koba, SDN 2 Koba, SDN 4 Koba, SDN 8 Koba, SMPN 1 Koba, dan SMAN 1 Koba.
“Setelah ini program akan diperluas ke Kecamatan Pangkalanbaru, Sungaiselan, Lubuk Besar, dan Namang. Kami juga sudah menyiapkan satgas untuk mendukung pelaksanaannya,” ujar Algafry.
Baca juga: Kepala BGN: Ada 101 SPPG layani MBG di Papua
Ia menyampaikan apresiasi atas terlaksananya program nasional tersebut di Bangka Tengah.
“Ini merupakan perhatian pemerintah, khususnya Presiden, agar anak-anak terpenuhi gizinya sehingga tumbuh kembang, pola pikir, dan semangat belajar mereka bisa lebih baik,” katanya.
Algafry berharap pelaksanaan MBG di Bangka Tengah dapat berjalan lancar sesuai harapan serta mampu meningkatkan semangat para peserta didik dalam menimba ilmu.
Kepala Dinas Pendidikan Bangka Tengah Pangihutan Sihombing menambahkan, jumlah sekolah yang akan menjadi sasaran program MBG di daerah itu mencapai 171 unit dengan total 42 ribu pelajar.
“Program ini akan menjangkau seluruh sekolah dari semua tingkatan dengan 42 ribu peserta didik. Kami berharap pelaksanaannya konsisten agar benar-benar membantu pemenuhan gizi anak-anak di Bangka Tengah,” ujarnya.
Pemkab Bangka Tengah saat ini juga sedang menyiapkan seluruh dapur umum MBG sesuai dengan SGN yaitu sebanyak 14 dapur yang tersebar di seluruh atau enam kecamatan.
"Kita rasionya membutuhkan sebanyak 14 dapur, kalau hanya dua hingga lima dapur tentu saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh pelajar dari semua tingkatan yang jumlahnya mencapai 42.000 orang," katanya.
Baca juga: Kepala BGN ungkap langkah mitigasi cegah korupsi anggaran MBG
Baca juga: Padang surati BGN terkait peminjaman lahan untuk dapur MBG
Pewarta: Ahmadi
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.