Manggarai Barat (ANTARA) - Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo Labuan Bajo Ceppy Triono menyatakan maskapai penerbangan AirAsia membatalkan penerbangan ke Labuan Bajo akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggitang Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur, Senin.
"Hingga pukul 15.00 Wita ini baru satu airlines yang menyatakan cancel flight yaitu maskapai AirAsia rute Denpasar-Labuan Bajo yang seharusnya tiba pukul 17.00 Wita dan take of kembali ke Denpasar pada pukul 17.30 Wita" kata Ceppy Triono di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Senin.
Ceppy menambahkan Bandara Komodo Labuan Bajo yang berstatus bandara internasional itu belum ditutup karena belum terdampak sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki.
"Bandara sampai dengan saat ini belum ditutup karena masih melihat tanda-tanda di darat seperti hasil paper test yang sampai dengan saat ini masih dalam posisi negatif," ujarnya.
Namun demikian, Ceppy menjelaskan pihaknya telah melakukan antisipasi terkait dampak penyebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki di ruang udara Kabupaten Manggarai Barat.
"Kami juga sudah berkoordinasi dari bandara dengan teman-teman dari KSOP untuk menyiagakan posko di KSOP karena memang diperlukan," katanya.
Sebelumnya diberitakan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur kembali erupsi dengan ketinggian mencapai 18.000 meter dari puncak gunung.
Secara visualisasi kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah Utara, Timur Laut dan Barat Laut.
Erupsi dikatakannya terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 milimeter dan durasi sementara ini kurang lebih enam menit 26 detik.
Baca juga: Bandara El Tari sebut 4 rute penerbangan batal akibat erupsi Lewotobi
Baca juga: Bandara Komodo Labuan Bajo layani penerbangan internasional perdana
Baca juga: Bandara Komodo kembali ditutup dampak erupsi Gunung Lewotobi
Pewarta: Gecio Viana
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.