Badai dahsyat terjang Prancis, 2 orang tewas, metro-listrik lumpuh

2 months ago 35

Istanbul (ANTARA) - Badai dahsyat yang melanda Paris dan sebagian besar wilayah Prancis pada Rabu (25/6) malam, menyebabkan kerusakan meluas yang mengganggu transportasi metro dan melumpuhkan sejumlah jaringan listrik, serta menewaskan dua orang.

Di ibukota Prancis itu, badai menghantam pukul 21.00 waktu setempat (02.00 WIB), mengakibatkan hujan lebat dan angin kencang yang mencapai kecepatan hingga 112 km/per jam.

Menurut surat kabar Le Parisien, hujan lebat yang mengguyur mengurangi jarak penglihatan hingga kurang dari 50 meter, serta berbagai bentuk layanan darurat segera dikerahkan saat jalanan mulai tergenang dan pohon-pohon roboh.

Pemadam kebakaran Paris harus menghadapi ratusan insiden, termasuk 50 pohon roboh yang memblokir jalan-jalan utama dan jalan raya lainnya. Selain itu, beberapa stasiun metro terpaksa tidak beroperasi akibat banjir atau dampak puing yang berjatuhan.

Kebocoran air juga dilaporkan terjadi di dalam Majelis Nasional, di mana sidang mengenai situasi Timur Tengah akhirnya harus dihentikan.

Korban jiwa dilaporkan yaitu seorang bocah lelaki dua belas tahun meninggal akibat pohon roboh di Piquecos, Tarn-et-Garrone, serta seorang pria yang sedang mengendarai sepeda juga meninggal akibat hal yang sama di Mayenne.

Otoritas keamanan sipil kemudian melaporkan bahwa sebanyak 17 orang mengalami cedera, dan satu di antaranya dalam kondisi kritis, seperti dikutip dari media Prancis BFMTV.

Saat terjadi badai, hembusan angin melebihi 130 km/jam di beberapa wilayah, dengan Montbeugny (Allier) mencatat kecepatan angin hingga 135 km/jam dan Bessey (Cote-d'Or) 134 km/jam, memecahkan rekor sejarah.

Pihak berwenang menggambarkan cuaca tersebut sebagai fenomena "derecho" yang langka, dengan badai angin yang kuat dan berlangsung lama yang membentang hampir 700 kilometer.

Layanan kereta api terganggu secara nasional. Rute antara Paris-Clermont, Bourges-Vierzon, dan Toulouse-Brive ditangguhkan atau ditunda, kata SNCF.

Sekitar 110.000 rumah tidak mendapatkan listrik semalaman, sedangkan pada Kamis pagi, 100.000 rumah tangga masih terdampak.

Di Normandy, badai menghancurkan sebuah gereja di Valailles, menyebabkan menara lonceng runtuh.

Pemerintah Kota Paris mengumumkan bahwa taman dan kebun akan tetap ditutup pada Kamis pagi untuk pemeriksaan keselamatan.

Sementara itu, Menteri Pendidikan Nasional Prancis Elisabeth Borne meyakinkan bahwa siswa yang tidak dapat mengikuti ujian nasional karena badai akan diizinkan untuk mengulangnya.

Sumber: Anadolu

Baca juga: 13 orang meninggal akibat sambaran petir di Bangladesh

Baca juga: Badai hebat terjang Alexandria, Mesir umumkan status darurat

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |