AWS luncurkan tiga layanan keamanan terbaru di re:Inforce

2 months ago 17

Jakarta (ANTARA) - Amazon Web Services (AWS) hari ini mengumumkan peluncuran tiga layanan keamanan terbaru dalam ajang tahunan AWS re:Inforce, konferensi keamanan cloud global yang mempertemukan para pakar, mitra, dan pengembang dari berbagai belahan dunia.

Dikutip dari keterangan yang diterima, Jumat, layanan-layanan baru ini ditujukan untuk memperkuat postur keamanan digital organisasi di era ancaman siber yang semakin canggih, khususnya dalam konteks adopsi teknologi kecerdasan artifisial (AI) generatif.

Sebagai bagian dari belasan fitur baru yang diumumkan, tiga kemampuan utama ini menonjol karena memberikan pendekatan terpadu, proaktif, dan cerdas dalam mendeteksi serta merespons ancaman siber:

Layanan pertama yaitu AWS Security Hub, yakni pusat kendali untuk deteksi ancaman aktif, berfungsi sebagai pusat kendali terpadu yang membantu pelanggan mengidentifikasi dan memprioritaskan ancaman paling mendesak terhadap sistem mereka.

Layanan ini menghubungkan berbagai sinyal keamanan dan kerentanan dari sistem cloud, menyatukannya ke dalam satu tampilan yang mudah dipahami.

Baca juga: Amazon beli pasokan listrik energi nuklir untuk layanan cloud dan AI

Dengan pendekatan ini, tim keamanan tidak lagi perlu berpindah-pindah antar alat karena semuanya tersedia di satu tempat. Security Hub kini tersedia dalam versi pratinjau untuk semua pelanggan AWS.

Layanan kedua adalah AWS Shield, yang berfungsi menjaga sistem daring dari serangan secara proaktif. Layanan perlindungan AWS Shield kini diperkuat dengan kemampuan menganalisis kesalahan konfigurasi dan kerentanan jaringan secara otomatis.

Sistem ini dapat mengidentifikasi potensi risiko terhadap serangan umum seperti injeksi SQL dan DDoS, serangan yang berupaya melumpuhkan layanan melalui lalu lintas palsu dalam jumlah besar.

Dashboard interaktif menunjukkan tingkat keparahan setiap isu serta menyajikan panduan langkah demi langkah untuk menyelesaikannya.

Pelanggan juga dapat menggunakan Amazon Q, asisten kerja berbasis AI generatif, untuk mendapatkan saran keamanan melalui percakapan alami, tanpa perlu menavigasi pengaturan teknis yang kompleks.

Layanan ketiga yakni Amazon GuardDuty, yang dapat mendeteksi ancaman tingkat lanjut di aplikasi berbasis container

Baca juga: Indodax tegaskan tak terdampak gangguan AWS

Amazon GuardDuty kini memperluas kapabilitasnya untuk mendeteksi ancaman pada aplikasi berbasis container yang berjalan di Amazon Elastic Kubernetes Service (EKS).

Dengan menggabungkan log audit, perilaku runtime, dan aktivitas AWS lainnya, GuardDuty mampu mengenali pola serangan multi-tahap yang sering kali luput dari pengawasan sistem tradisional.

Pendekatan ini memungkinkan tim keamanan menghemat waktu investigasi dan lebih fokus menangani ancaman nyata yang berdampak langsung pada operasional bisnis.

Seiring dengan terus berkembangnya tantangan keamanan, AWS berkomitmen untuk memastikan bahwa organisasi tetap selangkah lebih maju dalam menghadapi potensi risiko.

Salah satu contohnya, AWS kini telah menerapkan autentikasi multi-faktor (MFA) secara menyeluruh untuk semua pengguna root di seluruh jenis akun AWS.

Kemampuan keamanan terbaru yang diumumkan memberikan pelanggan visibilitas yang lebih dalam terhadap lingkungan cloud mereka, menyederhanakan operasi keamanan, serta memperkuat perlindungan dari ancaman yang semakin kompleks.

Baca juga: Kemkomdigi dan AWS hadirkan kompetisi inovasi AI bagi siswa SMK

Baca juga: AWS Luncurkan Kawasan Infrastruktur di Thailand

Baca juga: Menkomdigi: Indonesia siap jadi pusat ekosistem digital ASEAN

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |