Asaki: Stabilitas pasokan gas dan 3 juta rumah pacu utilisasi keramik

4 weeks ago 7

Tangerang, Banten (ANTARA) - Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) menyatakan stabilitas pasokan gas dalam program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) dan program 3 juta rumah yang dijalankan pemerintah bisa memacu utilisasi industri keramik hingga 17 persen.

‎‎Ketua Umum Asaki Edy Suyanto ditemui usai melakukan kunjungan ke salah satu industri penerima HGBT di Tangerang, Banten, Kamis menyampaikan, utilisasi industri keramik domestik saat ini perlahan naik dari semula 65 persen di 2024 menjadi 71 persen di semester I 2025.

‎Namun angka tersebut masih di bawah target Asaki yang menginginkan utilisasi mencapai 85 persen.

‎"Kalau tahun depan bergulir 3 juta rumah dengan baik, 71 persen utilisasi itu bisa ditambah lagi dengan 17 persen. Artinya tahun depan utilisasi itu bisa mendekati 90 persen. Kalau gasnya lancar ditambah lagi program pemerintah 3 juta rumah ini bisa berjalan," ucap dia.

‎Edy menjelaskan, untuk program 3 juta rumah yang diusung Presiden Prabowo bisa membuat kebutuhan pasar domestik terhadap keramik meningkat hingga 108 juta meter persegi.

‎Disampaikan Edy, pihaknya optimistis menyambut program tersebut dengan melakukan ekspansi bisnis di periode 2025-2027 sebesar Rp8 triliun.

‎"Rp8 triliun investasi baru oleh member Asaki, ini ada tambahan kapasitas 90 juta meter persegi keramik per tahun akan menyerap 6 ribu karyawan baru," ucapnya lagi.

‎Sebelumnya, ia menyatakan subsidi gas industri dalam program HGBT membawa dampak luas terhadap peningkatan investasi, kapasitas produksi, kontribusi pajak, dan serapan tenaga kerja sektor keramik sejak kebijakan tersebut diberlakukan pada 2020.

‎Pihaknya mencatat sejak tahun 2020 hingga 2024 kontribusi Pajak Pertambahan Nilai (PPn) dan Pajak Penghasilan (PPh) industri keramik domestik tumbuh 50 persen dari semula Rp1,7 triliun menjadi Rp2,65 triliun.

‎Selanjutnya total serapan tenaga kerja baru mencapai 16 ribu orang, kapasitas produksi keramik tumbuh hingga 160 juta meter persegi, dan total investasi kapasitas baru mencapai Rp160 triliun yang menjadikan Indonesia sebagai empat besar produsen keramik global.

‎Oleh karena itu, saat ini pihaknya menyayangkan kondisi gangguan suplai gas dan pembatasan kuota penggunaan HGBT, serta mahalnya harga surcharge gas regasifikasi Liquefied Natural Gas (LNG).

Baca juga: Asaki ingatkan dampak positif subsidi HGBT ke industri keramik

Baca juga: Asaki sebut utilisasi industri keramik perlahan naik kini di 71 persen

Baca juga: Asaki sebut tarif Trump tak terlalu berdampak ke industri keramik

​​​​​​​

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |