Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPR Rina Sa'adah mengatakan pemerintah perlu mendukung modernisasi penggilingan beras skala kecil agar mampu menghasilkan beras dengan mutu yang lebih seragam.
Saat ini, katanya, stok beras premium sedang mengalami kelangkaan pasokan di ritel modern. Menurut dia, kondisi itu membuka peluang baru bagi penggilingan padi kecil dan pasar tradisional.
"Selama ini, penggilingan besar menikmati keunggulan economies of scale, yakni kemampuan menekan biaya produksi per unit, karena kapasitas yang besar. Kondisi ini sering membuat penggilingan kecil terpinggirkan," kata Rina di Jakarta, Senin.
Namun, mengingatkan agar pemerintah pemerintah perlu berhati-hati supaya momentum tersebut tidak menimbulkan dampak negatif bagi perekonomian secara luas.
Baca juga: Mentan ungkap campuran beras patah di kasus oplosan capai 59 persen
Dengan kembalinya peran penggilingan kecil, menurut dia, distribusi manfaat ekonomi bisa lebih merata ke petani dan pasar tradisional. Di sisi lain, dia mengingatkan bahwa ada risiko inefisiensi, fluktuasi harga, serta ketidakseragaman kualitas beras yang harus diantisipasi.
Untuk itu, menurut dia, pemerintah perlu menjaga stabilitas harga gabah dan beras melalui cadangan pemerintah serta intervensi tepat waktu. Selain itu, distribusi dan logistik harus berjalan efisien agar stok beras melimpah dapat tersalurkan merata ke seluruh daerah,
Dengan pengawasan ketat dan tata kelola yang baik, menurut dia, pemerintah dapat menyeimbangkan efisiensi penggilingan besar dan pemerataan manfaat penggilingan kecil.
"Tujuannya jelas yaitu harga beras yang stabil, petani yang sejahtera, serta daya beli masyarakat yang tetap terjaga," katanya.
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.