Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VIII DPR RI Mahdalena meminta pemerintah agar menyediakan layanan pendampingan psikososial bagi korban gempa di Poso, Sulawesi Tengah, terutama anak-anak dan perempuan.
“Trauma pascagempa adalah persoalan serius. Pendampingan psikologis sangat penting agar mereka bisa pulih dari rasa takut dan cemas,” kata Mahdalena di Jakarta, Selasa.
Dia juga mendesak pemerintah agar bergerak cepat memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi. Menurutnya, pemenuhan kebutuhan pokok itu tidak hanya menyangkut logistik, tetapi juga keselamatan, kesehatan, dan pemulihan fisik maupun mental korban.
“Kami turut berduka atas musibah gempa di Poso. Yang terpenting saat ini adalah memastikan para pengungsi mendapatkan perlindungan layak. Mereka kehilangan tempat tinggal dan berada dalam kondisi terbatas. Negara harus hadir dengan memberikan jaminan kebutuhan pokok secara cepat, tepat, dan manusiawi,” ujar dia.
Berikutnya, Mahdalena menyampaikan bahwa kebutuhan mendesak yang diperlukan oleh para korban gempa adalah makanan dan minuman bergizi, air bersih, pakaian layak, perlengkapan khusus perempuan dan anak, serta tempat tinggal sementara yang aman.
“Bukan hanya ketersediaan, tapi juga kualitas. Jangan sampai anak-anak, ibu hamil, dan lansia mengalami gangguan kesehatan karena kebutuhan gizinya tidak terpenuhi,” ujar legislator asal Nusa Tenggara Barat itu.
Mahdalena juga menegaskan bahwa kelompok rentan harus menjadi prioritas utama.
Baca juga: Kemensos cukupi kebutuhan pokok 400 lebih korban gempa di Poso
“Anak-anak, perempuan, lansia, dan penyandang disabilitas perlu perhatian khusus. Mereka lebih rentan terhadap dampak bencana, baik fisik maupun psikis,” katanya.
Sebelumnya pada Senin (18/8), pemerintah melalui Kementerian Sosial telah mengirim bantuan logistik untuk korban bencana gempa di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah dari Gudang Kemensos di Sentra Nipotowe Palu dan Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah.
“Dalam penanganan bencana gempa di Poso, kami telah melakukan asesmen dan pendataan kebutuhan warga terdampak, serta mendistribusikan bantuan logistik,” kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul.
Gus Ipul menyampaikan pula bahwa bantuan yang disalurkan berupa kasur, selimut, tenda, makanan siap saji, termasuk makanan dan kebutuhan untuk anak.
"Bantuan tersebut diutamakan untuk memastikan kebutuhan korban terpenuhi,” ujarnya.
Baca juga: Korem 132/Tadulako siaga bantu pemulihan pascagempa Poso
Total nilai bantuan yang dikirimkan itu adalah Rp202.199.210 dengan rincian 150 lembar kasur, 100 lembar selimut, 100 paket kidsware, 200 lembar tenda gulung, dan 3 unit tenda serbaguna.
Diketahui berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa dengan kekuatan 6.0 magnitudo dan kedalaman 10 kilometer mengguncang wilayah laut Poso sekitar 18 kilometer Barat Laut Poso pada Minggu (17/8) pukul 05.38 WIB.
Baca juga: Kemenko PMK dampingi Pemda tangani dampak gempa di Poso
Guncangan yang berlangsung selama beberapa detik itu menyebabkan beberapa bangunan rusak, seperti bangunan rumah ibadah atau gereja di Desa Towu, gedung sekolah di Desa Tangkura dan Towu, serta rumah warga. Gempa juga menimbulkan kekhawatiran akan tsunami, namun tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan.
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.