Analis menyerukan semua pihak untuk menahan diri

3 weeks ago 11

Jakarta (ANTARA) - Analis intelijen, pertahanan, dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro menyerukan semua pihak untuk menahan diri dalam rangka menjaga situasi yang kondusif di tanah air.

“Saya berharap semua pihak dapat menahan diri, dan tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Lebih lanjut dia menjelaskan seruan tersebut bertujuan agar mencegah terjadinya hal yang paling buruk karena masa depan bangsa Indonesia dinilai masih panjang.

Sementara itu, dia mengatakan bahwa semua orang prihatin dan berbelasungkawa terhadap kematian pengemudi ojek daring atas nama Affan Kurniawan dalam unjuk rasa di Jakarta, Kamis (28/8) malam.

Oleh sebab itu, dia mengapresiasi langkah cepat Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang segera mendatangi dan meminta maaf kepada keluarga korban.

“Kami mendukung langkah Polri yang melakukan penyelidikan secara cepat, dan kami berharap Polri dapat melakukan proses penanganan ini secara lebih transparan dan akuntabel, sehingga publik dapat mengikuti perkembangannya,” katanya.

Walaupun demikian, dia memandang kematian Affan Kurniawan tidak boleh berhenti pada langkah penanganan kasus seperti saat ini, tetapi perlu perbaikan sistemis di internal tubuh Polri agar dapat melayani masyarakat sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujarnya.

Baca juga: Jusuf Kalla ajak semua pihak menahan diri dan jaga situasi bangsa

Baca juga: MUI ajak masyarakat hentikan demo yang bersifat anarkis

Sebelumnya, Affan Kurniawan (21), seorang pengemudi ojek daring, meninggal dunia akibat dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob Polri di tengah kericuhan antara demonstran dan petugas kepolisian di Jalan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8) malam.

Kericuhan di Pejompongan tersebut terjadi setelah berbagai elemen masyarakat yang menggelar unjuk rasa di sekitar kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, dipukul mundur oleh polisi.

Kadiv Propam Polri Irjen Pol Abdul Karim pada Jumat (29/8) dini hari mengungkapkan bahwa ada tujuh anggota Brimob yang diduga terlibat dan berada di dalam rantis tersebut, dan mereka kini masih dalam proses pemeriksaan.

Insiden yang menewaskan Affan tersebut memicu unjuk rasa susulan yang melibatkan ratusan anggota masyarakat dan sejawat pengemudi ojek daring di depan Mako Brimob di Kwitang, Jakarta Pusat.

Sementara Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Asep Edi Suheri di Jakarta, Jumat (29/8), mengungkapkan tujuh nama anggota Brimob yang diduga berada dalam rantis yang melindas Affan Kurniawan hingga meninggal dunia, yakni Aipda M Rohyani, Briptu Danang, Bripda Mardin, Baraka Jana Edi, Baraka Yohanes David, Bripka Rohmat, dan Kompol Cosmas Kaju.

Baca juga: PP Muhammadiyah: Publik butuh teladan dari para wakil rakyat

Baca juga: MUI minta aparat kedepankan pendekatan persuasif saat amankan demo

Baca juga: Warga Jakarta diajak jaga kedamaian dan tak mudah terprovokasi

Pewarta: Rio Feisal
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |