Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengajak masyarakat untuk mengubah persepsi bahwa numerasi itu mudah sehingga dapat menumbuhkan minat dan ketertarikan anak-anak pada mata pelajaran matematika.
Ia mengatakan kesalahpahaman pola pikir yang selama ini menganggap numerasi itu sulit membuat anak-anak enggan memahami logika berhitung yang diajarkan melalui mata pelajaran matematika sehingga membuat skor PISA Indonesia rendah.
“Kemampuan numerasi di kalangan anak-anak memang sesuai dengan hasil skor PISA, masih di bawah rata-rata sehingga kami berusaha untuk menumbuhkan minat kepada numerasi dengan melakukan upaya demistifikasi bahwa numerasi itu sulit. Kami bangun persepsi baru, bahwa numerasi itu mudah,” ujar Mendikdasmen Mu'ti usai kegiatan Peluncuran Gerakan Numerasi Nasional di SDN Meruya Selatan 04 Pagi, Jakarta Barat pada Selasa.
Sejalan dengan ajakan tersebut, pihaknya juga terus menggiatkan kesadaran mengenai manfaat numerasi dalam kehidupan sehari-hari, yang tidak hanya digunakan untuk menjawab berbagai soal dalam mata pelajaran matematika.
Ia menilai kemampuan numerasi sangatlah diperlukan dalam berbagai aspek, baik yang berkaitan dengan kemampuan logika, komputasional hingga yang sifatnya numerical.
“Kami mengajarkan logika sebagai bagian penting, bahkan mungkin esensi dari numerasi adalah pada logika itu dengan berbagai macam dimensi sehingga mereka punya kemampuan untuk dapat menguasai tidak hanya matematika, tapi juga berbagai disiplin keilmuan yang di dalamnya melibatkan matematika,” imbuhnya.
Mu'ti menambahkan pihaknya juga terus berupaya untuk memberikan wawasan mengenai penerapan kemampuan numerasi dalam kehidupan sehari-hari sehingga aplikasinya tidak hanya terbatas pada penyelesaian soal-soal matematika di kelas, namun juga menjadi solusi untuk permasalahan sehari-hari.
Baca juga: Kemendikdasmen luncurkan Gerakan Numerasi Nasional, kejar skor PISA
Untuk itu, ia juga mengajak para orang tua agar turut mendukung pihaknya dalam menciptakan pembelajaran numerasi yang menyenangkan bagi anak-anak.
“Karena kita juga perlu Ibu-ibu Bapak-bapak orang tua yang juga membiasakan anak-anak kita dengan numerasi. Belajar tidak terbatas di bangku sekolah, tapi juga bisa kita laksanakan di rumah bahkan juga nanti akan dibangun beberapa tempat-tempat atau taman-taman numerasi,” katanya.
Baca juga: Ketua Komisi X DPR ajak anak Indonesia tidak takut matematika
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.