Chengdu (ANTARA) - Atlet dari 83 negara dan kawasan berhasil mengantongi medali dalam World Games 2025 di Chengdu, China, menandai angka partisipasi peraih medali tertinggi dalam sejarah penyelenggaraan ajang tersebut.
Chen Zhi, wakil direktur Departemen Kompetisi Olahraga dan Antidoping Komite Eksekutif (Executive Committee's Department of Sports Competition and Anti-doping) World Games, menyampaikan bahwa 18 rekor dunia baru berhasil dipecahkan di Chengdu, sementara atlet dari 55 negara dan kawasan berhasil meraih medali emas.
World Games 2025 mencatat tingkat partisipasi yang belum pernah dicapai sebelumnya, dengan 6.679 atlet, ofisial tim, dan ofisial teknis dari 116 negara dan kawasan, ujar Xu Xingguo, wakil kepala eksekutif komite penyelenggara. Lebih dari 220.000 tiket terjual, dengan tiket pertandingan senam, muaytai, dan wushu ludes terjual.

Pengoperasian dalam ajang tersebut didukung oleh 4.600 anggota tim manajemen kompetisi, 1.133 ofisial teknis, dan 13.000 staf venue.
Dukungan teknis disediakan oleh 27 tim spesialis yang melakukan pemeliharaan terhadap lebih dari 20.000 unit peralatan dalam 579 kategori, ditambah 150 staf yang mengelola sistem pencatatan waktu dan skor. Lebih dari 6.000 sukarelawan juga turut berkontribusi.
Wakil Presiden International World Games Association Tom Dielen memuji "penampilan atletik yang belum pernah terlihat sebelumnya" dan penyelenggaraan ajang tersebut.
"Ajang ini benar-benar menjadi rumah sekaligus tempat bagi para pakar olahraga dan pertukaran budaya. Kami tidak hanya disuguhi penyelenggaraan yang rapi dan pengoperasian yang sempurna, tetapi juga kehangatan dan keramahan khas China. Estafet obor perdana dan upacara pembukaan yang spektakuler tentu menjadi momen bersejarah dan layak menjadi tolok ukur baru."
Ajang Chengdu World Games berlangsung dari 7 hingga 17 Agustus, menampilkan 34 cabang olahraga, 60 disiplin, dan 256 nomor. Selesai
Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.