Lampung Selatan (ANTARA) - Sebanyak 75 siswa Sekolah Rakyat di Provinsi Lampung telah melakukan pemeriksaan kesehatan secara serentak hari ini di BPSDM Lampung yang digunakan sebagai Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 32 Lampung Selatan sementara.
"Hari ini pemeriksaan kesehatan bagi peserta didik di Sekolah Rakyat telah dilaksanakan, jumlah siswa yang ikut serta dalam kegiatan ini ada 75 siswa yang terdiri dari 48 siswa laki-laki serta 27 siswa perempuan dan semua siswa sudah di setujui oleh Gubernur Lampung melalui Surat Keputusan Gubernur," ujar Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan bagi peserta didik Sekolah Rakyat tersebut telah terlaksana dengan lancar.
"Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan, sebab memang ada prosedurnya. Sebelum masuk asrama semua harus steril, dan kondisi anak-anak semua harus sehat tidak ada yang terjangkit penyakit termasuk penyakit menular," katanya.
Baca juga: Menko PM sebut Sekolah Rakyat siapkan siswa jadi berdaya dan tangguh
Kepala Sekolah Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 32 Lampung Selatan Asis Prasetyo mengatakan pemeriksaan kesehatan tidak mempengaruhi kelulusan siswa.
"Dalam pelaksanaan pemeriksaan kesehatan ini tidak mempengaruhi lulus tidak lulus. Karena hanya pemeriksaan saja," ujar Asis Prasetyo.
Ia mengatakan jika hasil pemeriksaan kesehatan terindentifikasi ada masalah kesehatan pada peserta didik, maka akan segera diatasi sebelum proses pembelajaran dilaksanakan.
"Ini sebagai bentuk mitigasi sebab ini mau diasramakan. Jadi semua harus diperiksa, dan kalau siswa yang teridentifikasi memiliki masalah kesehatan setelah ditangani sampai sembuh, maka mereka akan kembali ke asrama dan mengikuti pembelajaran bersama rekan-rekannya di Sekolah Rakyat," tambahnya.
Baca juga: Mensos sebut masa orientasi siswa Sekolah Rakyat sekitar 15 hari
Baca juga: Mensos: Sekolah Rakyat kedepankan kesetaraan, lahirkan anak cerdas
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.