Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan atau Zulhas meminta kepada Perum Bulog mempercepat operasi pasar untuk beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).
"Kami minta SPHP itu masuknya ke pasar. Kalau kita masuknya melalui bazar, itu lambat sekali ya. Bazar itu lambat," ujar Zulhas dalam Rapat Koordinasi Tata Kelola Perberasan di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan, pasar merupakan tempat penyaluran SPHP yang paling tepat. Menurutnya, tata niaga beras SPHP telah terlaksana dengan baik.
Zulhas menyebut pihaknya juga telah melakukan kunjungan ke beberapa pasar untuk meninjau pelaksanaan penyaluran beras SPHP.
Baca juga: Pedagang sebut harga beras stabil setelah penyesuaian HPP gabah
"Saya keliling juga ke beberapa pasar, SPHP-nya belum sampai karena perlu waktu untuk menyiapkan. Kalau bisa 10 ribu (ton) satu hari, sehingga 1 bulan bisa 300 ribu (ton)," kata Zulhas.
Lebih lanjut, pemerintah telah memutuskan untuk menyalurkan 1,3 juta ton beras secara bertahap. Saat ini, pemerintah baru bisa menyalurkan sekitar 2.500 ton per hari.
Namun demikian, Zulhas optimistis bahwa angka penyaluran beras SPHP bisa ditingkatkan apabila sudah memasuki masa panen raya.
"Sekarang sudah bisa 2.500 (ton), kalau 2.500 masih sedikit, kita nunggu panen gadu. Panen itu bulan depan ya, September ini. Ini masih ada 3 minggu (lagi) September sudah gadu panen, sudah banyak lagi itu," imbuhnya.
Baca juga: Bulog pastikan persediaan beras cukup di Aceh hingga awal 2026
Sementara itu, Zulhas juga memastikan bahwa saat ini stok beras di gudang Bulog masih dalam kondisi aman, yakni sekitar 3,9 juta ton.
Program SPHP disalurkan mulai 17 Juli sampai dengan 31 Desember 2025 sebagai upaya mengendalikan dan stabilisasi harga pangan nasional.
Baca juga: Bulog catat penyaluran beras SPHP capai 18.500 ton
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.