Labuan Bajo (ANTARA) - Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami tujuh kali erupsi dalam enam jam periode pengamatan Sabtu pukul 12.00 WITA hingga Pukul 18.00 WITA.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Lewotobi Laki-laki, Yosef S Mboro dalam laporan yang diterima di Labuan Bajo, Sabtu, mengatakan enam kali letusan itu dengan tinggi 1.000-2.500 meter dan warna asap kelabu.
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki erupsi tujuh kali dalam enam jam
"Gunung jelas hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 1500-3000 meter di atas puncak kawah," katanya.
Ia melaporkan secara meteorologi dilaporkan cuaca cerah dan berawan.
"Angin bertiup lemah ke arah barat dan barat laut. Suhu udara 24-26 derajat Celcius," katanya.
Sementara itu, saat ini Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada Status Level IV (Awas). Oleh karena itu, masyarakat dan pengunjung diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius enam kilometer dan sektoral barat daya-timur laut tujuh kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Masyarakat juga diimbau agar tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah setempat serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki lontarkan abu setinggi 1.000 meter
Baca juga: Energi tubuh magma masih berlangsung di Gunung Lewotobi Laki-laki
Selanjutnya, masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki diminta untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, terutama daerah Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.
Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki, diimbau memakai masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.
Pewarta: Gecio Viana
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.