Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu pengembangan industri alat olahraga dalam negeri terhadap neraca dagang nasional, melalui penguatan ekspor sektor tersebut.
Kemenperin menilai sektor ini mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional dan dapat berdaya saing di kancah global, mengingat dalam lima tahun terakhir, Indonesia memperoleh surplus perdagangan dari industri alat olahraga, serta saat ini Indonesia berada di peringkat ke-24 dunia dalam kontribusi ekspor alat olahraga.
"Pada tahun 2024, nilai ekspor alat olahraga kita meningkat 4,6 persen dibandingkan tahun 2023. Negara tujuan utama ekspor Indonesia meliputi Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan Belanda," kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Data Trademap.org menunjukkan mayoritas produk alat olahraga yang diekspor Indonesia berupa sarung tangan olahraga, bola golf, joran pancing, bola tiup, serta peralatan senam/gimnastik dan atletik.
Sementara itu, data Euromonitor dan Ken Research menyebutkan estimasi nilai pasar domestik produk alat olahraga buatan lokal mencapai Rp2,3 triliun, dengan penjualan tertinggi merupakan perlengkapan sepak bola.
Hal ini menunjukkan bahwa industri olahraga kita memiliki potensi yang besar, namun masih memerlukan kerja keras untuk dapat terus meningkatkan daya saing dan posisi Indonesia di pasar global.
"Artinya, industri alat olahraga bukan hanya mendukung sektor ekspor, tetapi juga menjadi penopang penting penciptaan lapangan kerja di dalam negeri," kata Reni.
Dirjen IKMA mengungkapkan jika ditilik dari Data Industri Alat Olahraga SIINas tahun 2025 dan Direktori Industri Besar Sedang BPS tahun 2024, jumlah industri alat olahraga di Indonesia mencapai 128 unit usaha, dengan total tenaga kerja hingga 15.663 orang.
Adapun jumlah sentra IKM alat olahraga sebanyak delapan titik yang tersebar di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Saat ini sudah mulai berkembang pula ke Riau, Sumatera Utara dan Bali.
Dengan potensi tersebut, lanjut Reni, Kemenperin aktif mendorong ekosistem industri alat olahraga agar kinerjanya semakin melesat dan berdaya saing global.
"Kami ingin terus memastikan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tetapi juga dapat memainkan peran sebagai produsen utama alat olahraga yang berdaya saing global," katanya.
Dalam upaya penguatan iklim usaha industri alat olahraga, pemerintah menerbitkan regulasi dan kebijakan untuk meningkatkan nilai investasi dan ekspor serta mengoptimalkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
Selain itu, Kemenperin telah melakukan pendampingan di sentra IKM, fasilitasi mesin dan/atau peralatan, fasilitasi sertifikasi, serta promosi dan pameran.
Baca juga: Menperin sebut uji coba CCU di Petrokimia Gresik tekan emisi 65 persen
Baca juga: Kemenperin mendorong inovasi digital domestik lewat pameran teknologi
Baca juga: Kemenperin manfaatkan limbah sawit jadi bioetanol pacu transisi energi
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.