Istanbul (ANTARA) - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan rancangan rencana damai yang dibahas Kyiv dan Washington “terlihat lebih baik,” namun isu teritorial tetap menjadi bagian paling sulit dalam perundingan.
Ia menyatakan persoalan wilayah, pendanaan, dan pemulihan pascaperang sulit disepakati tanpa kehadiran mitra Eropa, sementara rincian jaminan keamanan dari Amerika Serikat dan Eropa harus sangat diperhatikan agar proposal tetap kredibel.
Berbicara dalam konferensi pers bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron di Paris, Senin, Zelenskyy mengatakan kehati-hatian diperlukan pada setiap elemen rencana, meski perkembangan terbaru dinilai lebih positif dibandingkan sebelumnya.
Zelenskyy mengungkapkan negosiator Ukraina dan AS menghabiskan lebih dari enam jam untuk membahas isu teritorial, bahkan hanya pada beberapa poin tertentu, menunjukkan betapa menantangnya proses perundingan tersebut.
Ia menambahkan pembahasan dengan AS masih berlangsung dimana Washington telah menyampaikan visinya kepada pejabat Ukraina dan berencana mengangkat isu serupa dalam kontak berikutnya dengan Moskow.
Perkembangan terbaru akan ia ketahui setelah delegasi Ukraina kembali melaporkan hasil pembicaraan secara rinci. Delegasi tersebut dijadwalkan terbang ke Irlandia sebelum menyampaikan evaluasi tahap demi tahap, katanya.
Baca juga: Utusan AS Witkoff akan temui Putin bahas rencana damai di Ukraina
Zelenskyy juga menanggapi spekulasi tentang kemungkinan pergantian pimpinan kantor kepresidenan setelah pengunduran diri Andriy Yermak, yang kantornya diperiksa oleh aparat antikorupsi pekan lalu.
Ia mengatakan akan melakukan konsultasi setelah kembali ke Kyiv, seraya menekankan bahwa setiap keputusan mengenai posisi tersebut harus mempertimbangkan dinamika politik dan kebutuhan manajemen yang berubah.
Zelenskyy menyebut pemilihan kepala kantor baru bergantung pada arah pengelolaan administrasi kepresidenan, termasuk kebutuhan memperkuat kapasitas diplomasi di tengah negosiasi yang sedang berlangsung.
Ia menambahkan bahwa tim kepresidenan membutuhkan figur yang mampu mengoordinasikan proses politik, diplomatik, dan keamanan secara konsisten, terutama saat Ukraina menyiapkan posisi tawar dalam perundingan yang semakin kompleks.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Zelenskyy hadapi tekanan baru dari AS untuk sepakati perjanjian damai
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































