Jakarta (ANTARA) - Tunggal putra Indonesia Yohanes Saut Marcellyno memastikan langkah ke babak utama Korea Masters 2025, namun ia mengatakan masih harus meningkatkan ketenangan setelah melalui laga kualifikasi yang berlangsung dramatis melawan wakil tuan rumah, Kim Hae-deun.
Bertanding di Wongkwang University Cultural and Sports Center, Jeonbuk, Selasa, Yohanes menang susah payah 19-21, 21-15, 22-20 dalam duel yang menguras tenaga selama 1 jam 18 menit.
“Puji Tuhan saya bisa memenangi pertandingan hari ini walaupun ada kendala di lutut. Tapi memang saya harus lebih tenang lagi,” kata Yohanes dalam keterangan resmi PP PBSI setelah laga.
Baca juga: Jadwal tanding atlet-atlet Indonesia pada hari pertama Korea Masters
Ia mengakui sempat goyah secara mental saat menghadapi dukungan besar untuk wakil tuan rumah, terutama ketika kedua pemain terlibat perang poin sejak awal gim ketiga.
“Pendukung lawan lebih banyak dan saya sempat bimbang karena perang poin terus. Tapi saya meyakinkan diri sendiri untuk tidak mau kalah,” ujarnya.
Yohanes sempat mengeluhkan sakit di lutut pada gim penentuan, namun tetap mampu membalikkan keadaan setelah tertinggal lima poin hingga menyamakan kedudukan 16-16. Pengembalian Kim yang membentur net menjadi penentu langkah pebulu tangkis peringkat ke-103 dunia itu ke babak utama turnamen BWF World Tour Super 300 tersebut.
“Sekarang saya fokus untuk pemulihan dulu. Untuk besok, yang penting kondisi saya siap,” kata Yohanes yang akan menghadapi wakil Jepang, Riki Takei di babak pertama.
Baca juga: Anthony Ginting absen di Korea Masters 2025 karena kendala kesehatan
“Kami sudah sering bertemu sejak kecil, jadi saya siap melakukan yang terbaik.”
Dengan kemenangan ini, Indonesia menempatkan tiga wakil tunggal putra di babak utama Korea Masters 2025, yakni Chico Aura Dwi Wardoyo, Moh Zaki Ubaidillah, dan Yohanes Saut Marcellyno.
Sementara Anthony Sinisuka Ginting dipastikan absen karena mengalami masalah pada pinggang.
Baca juga: Indonesia kirim 11 wakil ke Korea Masters 2025
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
