Solo (ANTARA) - Jenazah Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Paku Buwono (PB) XIII diberangkatkan ke Makam Raja-Raja di Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Rabu.
Prosesi kirab pemberangkatan jenazah dimulai sekitar pukul 09.00 WIB, setelah sebelumnya keluarga keraton melaksanakan sejumlah upacara adat pelepasan. Iring-iringan dibuka dengan barisan prajurit keraton, diikuti kereta jenazah yang ditarik delapan kuda, kemudian iring-iringan abdi dalem keraton.
Dalam perjalanan, prosesi diwarnai dengan penyebaran udik-udik, uang logam, dan beras kuning, sebagai simbol berbagi berkah terakhir dari raja kepada rakyat.
Baca juga: Sri Susuhunan Paku Buwono XIII wafat: Inilah sosok penjaga budaya Jawa
Sepanjang perjalanan dari keraton menuju Loji Gandrung, ribuan orang memadati jalan untuk melepas kepergian penguasa Keraton Surakarta tersebut ke peristirahatan terakhir. Kereta jenazah tersebut diiringi oleh dua kereta kuda yang berisi keluarga keraton.
Sampai di Loji, jenazah ditransitkan dan dipindahkan dari kereta kuda ke ambulans. Tidak ada tata cara khusus yang dilaksanakan di Loji Gandrung.
Wali Kota Surakarta Respati Ardi mengatakan dalam hal ini Pemkot Surakarta memberikan sejumlah bantuan sejak prosesi pemulangan jenazah dari rumah sakit.
Baca juga: Maha Menteri Keraton Surakarta segera kumpulkan kerabat bahas suksesi
“Kami bantu untuk prosesi kemarin, penyediaan dari rumah sakit ke kediaman. Lalu pengamanan untuk penyambutan tamu VVIP dan semuanya kami siapkan, termasuk hari ini armada untuk pelayat dan lain-lain,” katanya.
Pada kesempatan itu Respati Ardi juga menyampaikan rasa duka atas meninggalnya raja mengingat Keraton Surakarta merupakan salah satu pilar budaya di Kota Solo.
Sementara itu sejumlah tokoh terlihat ikut melepas keberangkatan raja dari Loji Gandrung, salah satunya Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
Baca juga: Polda DIY siapkan pengamanan pemakaman PB XIII di Imogiri
Pewarta: Teguh Imam Wibowo/Aris Wasita
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































