Kota Bandung (ANTARA) - Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT) menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dalam melakukan pengamanan barang milik daerah berupa lahan yang digunakan Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo).
Ketua Pengurus YMT, John Sumampauw mengatakan bahwa pihaknya bersikap kooperatif dan berharap pemkot dapat membedakan perlakuan terhadap pihak yang kooperatif dan tidak kooperatif.
“Pihak yang kooperatif harus diberikan apresiasi, agar ke depan para mitra pemerintah lebih percaya diri mendukung program pemerintah. Kalau perlakuannya disamakan, dikhawatirkan ini menjadi preseden buruk,” ujar John di Bandung, Senin.
John menegaskan bahwa tanah di Jalan Kebun Binatang Nomor 4 dan 6, Kelurahan Lebak Siliwangi, Kecamatan Coblong, merupakan aset milik Pemkot Bandung.
Ia menjelaskan bahwa sejak Februari 2022 YMT pihak John Sumampauw tidak lagi mengelola Kebun Binatang Bandung.
Pengelolaan sempat kembali dijalankan pada 20 Maret hingga 18 Juli 2025 berdasarkan sebuah kesepakatan perdamaian, namun tidak berlanjut akibat keributan di lapangan.
Setelah itu, pengelolaan diambil alih secara paksa oleh pihak yang mengatasnamakan YMT dengan Ketua Bisma Bratakusuma.
“Sebagai bentuk komitmen kooperatif, YMT meminta Pemkot Bandung mengizinkan dan memfasilitasi vendor atau mitra yang memiliki perjanjian sah untuk menarik peralatan atau perlengkapan milik mereka,” katanya.
YMT juga memohon agar satwa-satwa pinjaman atau titipan dari Taman Safari Indonesia dapat ditarik kembali ke lembaga asal sesuai jadwal yang disepakati bersama unsur Pemkot Bandung.
Ia juga meminta Pemkot Bandung, khususnya Wali Kota Bandung Muhammad Farhan untuk bersikap tegas dalam mengamankan aset daerah.
“Kalau terus menerus dihalang-halangi oleh pihak ilegal, sayang. Ini aset pemerintah, bukan aset keluarga atau kelompok tertentu,” katanya.
Baca juga: Pemkot Bandung tiga kali layangkan surat tunggakan sewa ke Bandung Zoo
Baca juga: YMT: penutupan Bandung Zoo hilangkan potensi pendapatan Rp3 miliar
Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
