Jakarta (ANTARA) - Jika Anda salah satu sebagai pemilik kucing, memahami alasan di balik kebiasaan tidur kucing yang cukup lama adalah hal penting. Meskipun tampaknya normal, Anda tetap perlu mencermati jika kucing peliharaan Anda tidur terlalu sering atau lebih lama dari biasanya.
Pasalnya, pola tidur yang tidak biasa ini bisa menjadi sinyal bahwa ada masalah kesehatan yang sedang dialaminya. Secara umum, kucing menghabiskan waktu tidur sekitar 12 hingga 16 jam setiap hari. Lamanya waktu tidur tersebut juga bisa berbeda-beda tergantung pada usia kucing itu sendiri.
Namun begitu, kebiasaan tidur yang terlalu lama juga bisa menjadi tanda bahwa kucing sedang mengalami kelelahan atau kondisi tubuh yang kurang sehat.
Waspadai jika kucing Anda tampak lemas, kurang aktif, berat badannya menurun, atau menunjukkan perilaku yang berbeda dari biasanya dalam jangka waktu cukup lama.
Jika gejala-gejala tersebut muncul, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter hewan untuk memastikan penyebab pastinya dan mendapatkan penanganan yang tepat sebelum kondisinya memburuk.
Untuk memahami lebih dalam, berikut adalah sejumlah penyebab yang harus diwaspadai mengapa kucing peliharaan Anda tidur lebih lama dari biasanya, serta beberapa alasan lain yang membuat kucing cenderung sering tidur.
Baca juga: Bebas bau, ini kiat rumah bersih meski pelihara kucing
Faktor-faktor yang harus diwaspadai saat kucing tidur lebih lama
1. Kelelahan
Kucing bisa menghabiskan banyak tenaga hanya untuk sekadar berjalan-jalan di dalam rumah atau bermain. Untuk mengisi ulang energi-nya, ia membutuhkan waktu istirahat yang cukup dan asupan makanan yang memadai. Setelah merasa bugar kembali, biasanya kucing akan kembali aktif dan bermain seperti biasa.
2. Kucing merasa bosan
Ketika kucing ditinggal sendirian di rumah tanpa teman atau aktivitas yang menarik, rasa bosan bisa membuatnya lebih sering tidur. Jika Anda kerap meninggalkannya dalam waktu lama, ada baiknya menyediakan mainan seperti bola atau papan garukan (cat scratcher) agar kucing tetap terhibur dan aktif.
3. Mengalami stres
Layaknya manusia, kucing juga bisa mengalami stres yang mempengaruhi pola tidurnya. Beberapa kucing menjadi lebih sering tidur, sementara yang lain justru kesulitan tidur.
Tidur berlebihan bisa menjadi cara kucing untuk mengatasi stres yang dialaminya. Selain itu, kucing yang stres biasanya menunjukkan perubahan perilaku, seperti nafsu makan yang menurun, enggan bermain, dan menghindari interaksi.
4. Infeksi
Infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit seperti cacing dan protozoa bisa membuat kucing menjadi lemah dan ingin terus tidur. Tanda-tanda infeksi bisa berupa demam, pilek, batuk, hingga hilangnya selera makan. Bila gejala seperti ini muncul, sebaiknya segera bawa kucing ke dokter hewan. Dengan penanganan yang tepat, kucing akan kembali sehat dan aktif seperti sedia kala.
5. Cedera atau luka
Kucing dikenal sebagai hewan yang lincah, gemar melompat dan berlarian. Aktivitas ini kadang membuat ototnya tegang atau bahkan menyebabkan cedera ringan. Untuk mempercepat pemulihan, kucing biasanya akan memilih untuk tidur lebih lama.
Selain itu, kucing yang menua juga rentan mengalami nyeri sendi atau peradangan, yang membuat mereka tampak lesu dan lebih banyak tidur. Kucing yang mengalami cedera biasanya juga menunjukkan tanda seperti pincang saat berjalan.
Baca juga: Mitos atau fakta: Menabrak kucing sampai mati bisa bikin sial?
Penyebab umum kucing cenderung sering tidur
1. Usia kucing
Salah satu alasan kucing tidur lebih sering berkaitan dengan faktor usia. Kucing yang sudah berumur biasanya lebih mudah lelah sehingga lebih banyak menghabiskan waktunya untuk beristirahat.
Hal serupa juga berlaku untuk anak kucing. Mereka membutuhkan waktu tidur yang lebih lama untuk mendukung proses tumbuh kembang dan menjaga kondisi tubuh tetap bugar.
2. Mengatur suhu tubuh
Tidur juga menjadi cara alami bagi kucing untuk menyesuaikan suhu tubuhnya. Ketika cuaca sedang panas, kucing cenderung tidur lebih lama agar tidak terlalu banyak bergerak dan menjaga tubuh tetap sejuk. Sebaliknya, saat malam hari yang lebih dingin, kucing justru bisa lebih aktif karena merasa lebih nyaman.
3. Rasa aman dan nyaman
Kucing biasanya tidur di tempat yang membuatnya merasa tenang dan terlindungi. Mereka akan memilih lokasi yang empuk, hangat, dan jauh dari gangguan. Rasa aman ini penting bagi kucing agar bisa tidur dengan nyenyak dan tanpa stres
Baca juga: Memahami tahapan umur kucing dan perubahan perilakunya
4. Memulihkan energi
Meski terlihat manja dan lucu, kucing pada dasarnya adalah hewan pemburu. Naluri berburu ini membutuhkan banyak energi, sehingga mereka butuh waktu tidur yang cukup untuk memulihkan tenaga.
Selain itu, karena mereka juga bisa menjadi target hewan lain, kucing cenderung mengatur penggunaan energi dengan bijak. Aktivitas seperti bermain, memanjat, atau berlari juga membuat kucing cepat lelah, dan tidur menjadi cara alami untuk mengisi kembali energi-nya.
5. Siklus tidur pada kucing
Kucing memiliki pola tidur yang berbeda dibandingkan manusia. Mereka cenderung tidur dalam waktu yang lebih singkat namun lebih sering dalam sehari.
Dalam tidurnya, kucing mengalami beberapa tahapan, yaitu mulai dari tidur ringan hingga tidur lelap (deep sleep). Saat berada di fase tidur ringan, kucing sebenarnya belum sepenuhnya tertidur. Ia mungkin tampak seperti tidur, namun masih cukup waspada terhadap suara atau gerakan di sekitarnya.
Biasanya, fase ini berlangsung sekitar 15 hingga 30 menit dan bisa dikenali dari posisi mata yang hanya setengah tertutup atau sepenuhnya terpejam, serta gerakan halus pada telinga atau ekor-nya.
Sebaliknya, ketika kucing sudah memasuki fase tidur nyenyak, tubuhnya terlihat lebih tenang dan rileks. Telinga tidak lagi bergerak-gerak dan posisi tubuh tampak nyaman. Bahkan, pada fase ini, sering terlihat gerakan kecil pada cakar atau anggota tubuh lainnya, seperti sedang bermimpi.
Baca juga: Merawat anak kucing agar tidak sakit: Panduan lengkap untuk pemula
Baca juga: Berbagai manfaat kesehatan dari memelihara kucing di rumah
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025