Jakarta (ANTARA) - Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) menilai sistem proteksi ketenagalistrikan nasional saat ini berjalan dengan baik, terlihat saat terjadinya gangguan listrik padam di Bali beberapa waktu lalu yang tidak meluas hingga ke Pulau Jawa.
“Meskipun terjadi gangguan kelistrikan akibat gangguan transmisi laut dari Jawa ke Bali, sistem proteksi berjalan baik sehingga gangguan tidak meluas sampai ke Pulau Jawa,” kata Direktur Puspkepi Sofyano Zakaria, di Jakarta, Senin.
Menurut dia, gangguan kali ini justru mengonfirmasi bahwa sistem proteksi ketenagalistrikan nasional telah dibangun dengan standar teknologi tinggi, sehingga mampu mencegah efek domino padam yang lebih luas.
Jika dibandingkan dengan peristiwa "blackout" di Eropa, yang bisa menjalar lintas negara dan memerlukan waktu berhari-hari untuk stabilisasi, katanya lagi, pemulihan kelistrikan di Bali hanya dalam waktu kurang dari 12 jam.
"Ini terbukti sistem proteksi kelistrikan Indonesia lebih baik karena padam tidak meluas seperti di Eropa," katanya pula.
Padam listrik yang terjadi di Bali dan di Spanyol serta Portugal pada 28 April 2025 menjadi dua peristiwa yang menunjukkan terdapat tantangan sistem kelistrikan modern.
"Meskipun sama-sama berawal dari gangguan transmisi, penanganan dan dampak kedua blackout ini menunjukkan perbedaan signifikan, terutama dalam kecepatan pemulihan dan efektivitas sistem proteksi masing-masing wilayah," ujar dia dalam keterangannya.
Melalui sistem proteksi otomatis dan manajemen krisis yang diterapkan sukses membuat wilayah Bali keluar dari "blackout" dalam waktu yang lebih singkat. Ini hal yang sangat perlu diapresiasi oleh masyarakat.
Sebaliknya, kata Sofyano, blackout di Spanyol menyebabkan padam listrik meluas yang mempengaruhi beberapa negara di wilayah Eropa.
“Pemulihan awal di Eropa membutuhkan waktu antara 6 hingga 23 jam, dan stabilisasi penuh berlangsung selama beberapa hari,” katanya lagi.
Perbedaan mencolok tersebut, ujarnya pula, terletak pada keberhasilan sistem proteksi dalam mencegah efek domino yang lazim terjadi dalam jaringan interkoneksi listrik yang besar.
“Keberhasilan memulihkan sistem dengan cepat menunjukkan bahwa digitalisasi dan modernisasi infrastruktur kelistrikan nasional sudah berada pada jalur yang tepat," ujarnya..
Bahkan, katanya lagi, fakta bahwa blackout tidak menyebar ke sistem Jawa dan durasi pemulihan dilakukan tanpa efek sistemik yang berkepanjangan, menjadi bukti bahwa sistem kelistrikan nasional kini mampu menangani gangguan ekstrem dengan respons teknis yang terukur dan efektif.
Baca juga: Listrik di Bali padam, Mensesneg: Pemulihan terus dilakukan bertahap
Baca juga: PLN segera pulihkan jaringan listrik Bali
Pewarta: Subagyo
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025