AFMGM+3 menegaskan komitmen jaga stabilitas lewat sejumlah inisiatif

5 hours ago 3
Inisiatif juga mencakup penguatan kapasitas fiskal melalui ASEAN+3 Fiscal Policy Exchange....

Jakarta (ANTARA) - Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN+3 ke-28 (ASEAN+3 Finance Ministers' and Central Bank Governors' Meeting/AFMGM+3) menegaskan komitmen bersama untuk menjaga stabilitas serta meningkatkan integrasi dan ketahanan kawasan melalui sejumlah inisiatif.

Inisiatif ini termasuk upaya penguatan struktur pendanaan Chiang Mai Initiative Multilateralization (CMIM), serta penguatan kerja sama pembiayaan regional (regional financing arrangement) melalui amendemen perjanjian CMIM untuk operasionalisasi Rapid Financing Facility (RFF).

“Hal tersebut sejalan dengan dukungan Bank Indonesia terhadap penguatan kerangka CMIM, agar CMIM tetap responsif, fleksibel dan dapat membantu negara anggota mengatasi tantangan ke depan,” kata Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin.

Selain itu, inisiatif juga mencakup penguatan kapasitas fiskal melalui ASEAN+3 Fiscal Policy Exchange, pengembangan pasar keuangan melalui Asian Bond Markets Initiatives (ABMI), serta penguatan kapasitas AMRO guna mendukung resiliensi kawasan.

Dalam forum yang diadakan di Milan, Italia pada Minggu (4/5) ini, Filianingsih juga menyampaikan respons kebijakan Bank Indonesia dalam menghadapi tantangan saat ini melalui penguatan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran.

Pandangan Bank Indonesia tersebut sejalan dengan pandangan Kementerian Keuangan yang menyampaikan bahwa sinergi terus dilakukan antara kebijakan fiskal dan moneter.

Adapun Joint Statement yang disepakati pada pertemuan tersebut turut menegaskan pentingnya diskusi isu-isu strategis, seperti pembaruan Strategic Directions of the ASEAN+3 Finance Process, penguatan kerangka kerja Disaster Risk Financing Initiative (DRFI), serta identifikasi ASEAN+3 Future Initiatives ke depan.

Dalam konteks memperkuat stabilitas keuangan kawasan, ASEAN+3 juga menekankan pentingnya mempererat sinergi antara CMIM dengan International Monetary Fund (IMF) untuk memperkuat efektivitas jaring pengaman keuangan dunia.

Sebagai informasi, AFMGM+3 merupakan forum tahunan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara anggota ASEAN+3 untuk membahas perkembangan perekonomian global dan regional, tantangan yang dihadapi oleh kawasan, serta inisiatif kerja sama ekonomi dan keuangan di kawasan ASEAN+3.

Pertemuan ini menjadi wadah penting untuk memperkuat kerja sama dan kolaborasi kawasan dalam menghadapi ketidakpastian global yang semakin meningkat sekaligus menegaskan semangat ASEAN+3 dalam memperkuat resiliensi, inklusivitas, dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di tengah lanskap perekonomian dunia yang semakin kompleks.

Pertemuan tahun ini dipimpin oleh Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan Co-Chairmanship ASEAN+3 Tahun 2025, yaitu Malaysia dan Tiongkok. Delegasi Malaysia dipimpin oleh Menteri Keuangan II Malaysia Amir Hamzah Azizan dan Gubernur Bank Negara Malaysia Abdul Rasheed Ghaffour. Sedangkan delegasi Tiongkok dipimpin oleh Menteri Keuangan Tiongkok Lan Fo'an dan Gubernur People Bank of China Pan Gongsheng.

Sementara itu, delegasi Indonesia dipimpin oleh Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati dan Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta.

Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan dari seluruh negara anggota ASEAN serta Jepang, Korea dan Tiongkok sebagai negara +3.

Di akhir pertemuan, Filipina dan Jepang selaku Co-Chairs ASEAN+3 berikutnya telah menyampaikan rencana pelaksanaan Pertemuan AFMGM+3 ke-29 yang akan diselenggarakan di Samarkand, Uzbekistan, pada 2026. Pertemuan ini sekaligus menandai berakhirnya masa tugas Malaysia dan Tiongkok sebagai Co-Chairs ASEAN+3 pada 2024-2025.

Baca juga: RI tekankan pentingnya cara mengimplementasikan kebijakan di ASEAN+3

Baca juga: RI menyerukan ASEAN+3 jadi representasi peredam konflik global

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |