Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, meminta warga setempat untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi di wilayah itu.
"Warga Kabupaten Rejang Lebong yang berdiam di lokasi rawan bencana diminta untuk meningkatkan kewaspadaan diri, karena saat ini sudah masuk musim hujan sehingga berpotensi terjadi bencana alam bencana banjir, tanah longsor maupun angin puting beliung," kata Kepala Pelaksana BPBD Rejang Lebong M Budianto saat dihubungi di Rejang Lebong, Rabu.
Dia menjelaskan, peringatan untuk mewaspadai kemungkinan bencana hidrometeorologi bagi warga Rejang Lebong ini sudah mereka sebarkan melalui camat di Rejang Lebong.
Bencana hidrometeorologi, kata dia, bisa terjadi kapan saja sehingga warga harus selalu meningkatkan kewaspadaan masing-masing terutama saat hujan turun dengan intensitas sedang maupun lebat dalam waktu yang cukup lama.
Baca juga: BPBD Rejang Lebong upayakan penanganan banjir musiman
"Bagi warga yang berdiam di bantaran sungai, kemudian yang tinggal di dataran tinggi atau di dekat tebing jika hujan turun dalam waktu lama agar segera mengungsi ke tempat yang aman karena berpotensi terjadi tanah longsor atau banjir," ujarnya.
Menurut dia, BPBD telah menyiagakan personel Pusdalops, tim TRC, relawan yang tersebar di 156 desa dan kelurahan, yang setiap desa/kelurahan terdapat lima relawan.
"Selain itu, kita juga menyiagakan peralatan pendukung penanggulangan bencana alam berupa satu unit alat berat jenis loader, pelampung, mobil tangki, mobil dapur umum, logistik, obat-obatan, dan lainnya," kata dia.
Sebelumnya, pada Jumat (26/9) sore dua kelurahan di Kecamatan Curup Tengah yakni Kelurahan Sidorejo dan Kelurahan Talang Rimbo terdampak banjir akibat meluapnya saluran pembuangan yang tidak mampu menampung air hujan sehingga masuk ke perumahan warga, serta merobohkan pagar tembok Kantor Satpol PP Rejang Lebong.
Baca juga: BPBD: 23,5 hektare sawah rusak akibat banjir di Rejang Lebong
Banjir musiman ini juga terjadi pada Minggu (28/9)pagi setelah hujan deras di daerah itu sehingga membuat debit air Sungai Duku Ulu yang berada di wilayah Kecamatan Curup dan Curup Utara meluap, dan menggenangi 90 unit rumah, masjid, dan jalan dalam beberapa kelurahan. Kendati demikian, kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa.
Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.