Karawang (ANTARA) - Bupati Karawang Aep Syaepuloh mengumpulkan puluhan pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mengantisipasi persoalan dalam Program Makan Bergizi Gratis seperti keracunan atau menu makanan basi seperti yang terjadi di daerah lain.
"Kalau ada masalah dalam Program Makan Bergizi Gratis di daerah lain, jangan sampai terjadi di Karawang. Saya tidak mau Karawang tercoreng oleh persoalan MBG," kata Aep di depan puluhan pengelola SPPG di Karawang, Jawa Barat, Rabu.
Ia mengatakan pengelola SPPG di daerahnya agar berhati-hati dan tidak menganggap remeh penyediaan menu Makanan Bergizi Gratis.
Program MBG yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto ini berlaku di seluruh daerah di Indonesia. Pelaksanaan Program MBG ini menjadi sorotan karena secara nasional cukup banyak anggaran yang dialokasikan untuk mendukung program tersebut.
"Jadi di Karawang jangan sampai ada masalah dalam Program MBG ini. Kami mengajak semua pihak, baik Forkopimda, SPPG, maupun para pelaku katering untuk duduk bersama. Mari bicara jujur soal kendala, guna mencari solusi sebelum masalah membesar," katanya.
Jajaran Forkopimda Karawang, kata bupati, selalu mendukung Program MBG, tetapi kuncinya tetap di dapur atau SPPG. Atas hal tersebut ia mengingatkan agar pihak SPPG terus menjaga kualitas makanan dan selaku membangun komunikasi dengan Forkompinda Karawang.
Baca juga: Dinkes Garut latih pengelola SPPG menjaga keamanan pangan
Menurut dia, Program MBG bukan sekadar kebijakan biasa, melainkan investasi besar untuk masa depan bangsa. Pemberian makanan bergizi sejak usia sekolah akan melahirkan generasi sehat, kuat, dan cerdas.
"Kalau sejak SD anak-anak kita mendapat asupan gizi seimbang, 10 hingga 15 tahun ke depan mereka akan tumbuh menjadi generasi unggul yang siap bersaing. Ini investasi jangka panjang untuk Indonesia," katanya.
Bupati menekankan pentingnya konsistensi menjaga kualitas makanan. Jadi semua SPPG harus mengikuti ketentuan yang berlaku dalam merealisasikan Program MBG.
"SPPG yang belum melengkapi perizinan agar segera melengkapi," katanya.
Dandim 0604/Karawang Letkol Inf Naryanto mengatakan seluruh kepala dapur harus terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, terutama soal gizi dan penyiapan makanan dalam jumlah besar.
"Jangan berhenti belajar, terus eksplorasi terkait gizi dan teknik menyiapkan makanan skala besar. Saya yakin dengan semangat dan kolaborasi, kita bisa mewujudkan tujuan program ini. Forkopimda akan selalu mendukung," katanya.
Baca juga: Bupati Malang instruksikan pengawasan pengolahan menu MBG diperketat
Sementara itu, di Karawang kini sudah ada 53 SPPG yang merealisasikan Program Makan Bergizi Gratis yang diinisiasi Presiden Subianto. Ke depan, jumlah SPPG akan bertambah dan ditargetkan mencapai 200 SPPG untuk memenuhi kebutuhan MBG di seluruh sekolah di wilayah Karawang.
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.