Jakarta (ANTARA) - Gempa bumi dengan magnitudo 4,9 yang mengguncang wilayah Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu malam, membuat sejumlah warga Bekasi panik dan berhamburan keluar rumah.
Salah satu warga Tambun Utara, Kabupaten Bekasi Ferliansyah (55) mengaku kaget saat sedang duduk di ruang tamu merasakan getaran gempa.
"Lagi duduk kaget saya tiba-tiba lihat ke arah gelas di meja kok bergoyang, anak-anak juga di kasur goyang," kata Ferli.
Meski getarannya tidak berlangsung lama, banyak warga yang tetap waspada dan memilih keluar rumah beberapa saat.
Baca juga: Gempa 4,9 magnitudo guncang Jakarta berpusat di darat tenggara Bekasi
"Saya sempat keluar rumah cek kondisi, khawatir ada gempa susulan," ujar Ferli.
Hal serupa dikatakan Fitriani Dewi Pertiwi (32) yang sedang menjaga anaknya yang dirawat di rumah sakit di kawasan Bekasi Timur.
"Iya saya lagi di Rumah Sakit Mitra Bekasi Timur, pasien langsung pada keluar dari kamar, kaya merasa kasur didorong, dokter ikut mengecek pasien, pasien juga langsung keluar ruangan karena panik," jelas Fitriani.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi dengan magnitudo 4,9 mengguncang wilayah Bekasi, Jawa Barat, dan sekitarnya hingga dirasakan di Jakarta, Rabu malam pukul 19.54 WIB.
Berdasarkan informasi resmi BMKG, pusat gempa berada di koordinat 6,48 lintang selatan dan 107,24 bujur timur atau sekitar 14 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dengan kedalaman 10 kilometer.
BMKG menyebutkan informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan masih dapat berubah seiring kelengkapan data yang masuk.
Baca juga: Kabupaten Bekasi Jabar diguncang gempa Magnitudo 4,9
Baca juga: Gempa magnitudo 4,9 guncang wilayah Bekasi dirasakan hingga Jakarta
BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Masyarakat juga diharapkan memastikan bangunan rumah tahan gempa dan memeriksa potensi kerusakan setelah terjadi guncangan.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.