Lubuk Basung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mengerahkan tim gabungan untuk membersihkan material tanah longsor yang menimbun aliran Sungai Ngarai Sianok di Jorong Pahambek, Nagari (Desa) Koto Panjang, Kecamatan Ampek Koto, Kamis.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam Ichwan Pratama Danda di Lubuk Basung, Kamis, mengatakan tim gabungan itu berasal dari BPBD Agam, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Agam, TNI, Polri, pemerintah kecamatan, pemerintah nagari, Orari Lokal Bukittinggi, Kelompok Siaga Bencana (KSB) Balingka, KSB Koto Tuo, dan masyarakat.
"Ada sekitar 30 orang terlibat dalam pembersihan material longsor yang menimbun aliran sungai," katanya.
Ia mengatakan pembersihan material longsor itu dilakukan dengan gotong royong menggunakan mesin pemotong kayu 10 unit, mesin portabel dua unit, cangkul, dan lainnya.
Setelah dilakukan pembersihan material longsor, aliran Sungai Ngarai Sianok kembali lancar dan genangan air sudah menyusut.
Baca juga: Pemkab Agam kerahkan tiga alat berat bersihkan material banjir bandang
"Pembersihan material longsor itu membutuhkan waktu beberapa jam. Kini aliran sungai kembali lancar," katanya.
Ia menambahkan, sebelumnya masyarakat menemukan kondisi aliran sungai tertimbun material longsor.
Tebing longsor yang membawa pohon, tanah, dan batu menutupi aliran Sungai Ngarai Sianok menuju Sitingkai dan Palembayan, sehingga air sungai menggenang dengan kedalaman sekitar delapan meter dan panjang sekitar 250 meter.
Dengan kondisi itu, warga mengabadikan menggunakan telepon genggam dan melaporkan ke pemerintah kecamatan setempat.
Selanjutnya pemerintah kecamatan melaporkan kejadian itu ke BPBD Agam.
Baca juga: Sumbar tambah 10 alat berat bersihkan material longsor di Agam
"Mendapatkan laporan itu, kami turun ke lokasi untuk membersihkan material longsor agar tidak berdampak terhadap lingkungan sekitar," katanya.
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.