Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono mengajak perguruan tinggi di seluruh Indonesia untuk mengambil peran aktif dalam mendukung program pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem.
“Salah satu problem utama kemiskinan di masyarakat adalah mindset. Dan yang paling bisa menyasar pada masalah itu salah satunya adalah pihak kampus,” ujar Wamensos Agus Jabo dalam pernyataan tertulis di Jakarta pada Kamis.
Ia menyampaikan hal tersebut berkaitan dengan program kerja Kementerian Sosial yang saat ini tengah melakukan pergeseran strategi dari pendekatan berbasis perlindungan sosial (social protection) menuju pemberdayaan yang lebih kuat (heavy empowerment).
Hal ini dimaksudkan untuk membangun kemandirian masyarakat secara berkelanjutan dan tidak bergantung pada bantuan pemerintah.
Baca juga: Kemensos ajak Untirta terlibat aktif entaskan kemiskinan di Banten
“Kampus memiliki desa binaan, lembaga pengabdian masyarakat, dan sumber daya intelektual. Sinergi ini bisa diwujudkan dalam program-program pemberdayaan yang konkret, agar masyarakat tidak bergantung terus-menerus pada bantuan sosial,” imbuhnya.
Pemerintah, lanjut Wamensos, telah menetapkan target nasional penghapusan kemiskinan ekstrem pada 2026 dan penurunan angka kemiskinan secara umum hingga di bawah 5 persen pada 2029.
Guna mewujudkan target tersebut, Kementerian Sosial terus memperkuat kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan institusi akademik.
Melalui forum tersebut, Kementerian Sosial menggarisbawahi pentingnya kerja sama jangka panjang dengan institusi pendidikan tinggi, baik dalam bentuk riset sosial terapan, pelatihan keterampilan, maupun pendampingan masyarakat berbasis desa.
Baca juga: Mensos: Pemerintah targetkan nol persen kemiskinan ekstrem pada 2026
Pada kesempatan itu, Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Fatah Sulaiman menyampaikan komitmennya untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam agenda pembangunan sosial yang inklusif.
“Kami siap berkolaborasi dengan Kementerian Sosial. Saat ini kami telah membina desa literasi, desa mandiri energi, serta memanfaatkan teknologi panel surya untuk energi ramah lingkungan di kampus utama. Semua ini diarahkan untuk membentuk masyarakat yang mandiri dan berdaya,” kata Fatah.
Baca juga: Pemprov DKI diminta percepat penanganan kemiskinan ekstrem
Baca juga: Mensos ajak pimpinan daerah se-Kalteng entaskan kemiskinan ekstrem
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025