RI berpotensi tingkatkan ekspor 1,7 miliar dolar karena perang tarif

4 hours ago 2
Secara garis besar kita bisa melihat ada beberapa sektor, beberapa area produk yang punya potensi sangat besar. Salah satunya adalah alas kaki berbasis tekstil kemudian alas kaki berbasis karet itu kita melihat potensi yang sangat besar

Jakarta (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengatakan bahwa Indonesia berpotensi untuk meningkatkan nilai ekspor hingga 1,7 miliar dolar AS (Rp28,6 triliun) jika bisa memanfaatkan dampak dari perang tarif akibat kebijakan AS.

“Secara garis besar kita bisa melihat ada beberapa sektor, beberapa area produk yang punya potensi sangat besar. Salah satunya adalah alas kaki berbasis tekstil kemudian alas kaki berbasis karet itu kita melihat potensi yang sangat besar,” kata Wakil Ketua Keanggotaan Kadin Indonesia, Widiyanto Saputro di Jakarta, Kamis.

Berdasarkan paparannya dalam acara The 3rd China International Supply Chain Expo Roadshow, diketahui bahwa Kadin mendata pertumbuhan ekspor alas kaki berbasis tekstil akan mencapai 245 juta dolar AS (Rp4,1 triliun), alas kaki karet 193 dolar AS (Rp3,25 triliun), dan sweater rajut 126 juta dolar AS (Rp2,12 triliun).

Widiyanto menyampaikan bahwa secara spesifik, perang dagang antara AS dan China ini akan mengubah rantai pasok. Sementara itu, begitu banyak rantai pasok di berbagai negara itu mengandalkan suplai dari China tidak terkecuali juga Indonesia.

Kajian Kadin juga memperkirakan bahwa Indonesia akan menjadi negara nomor dua di Asia Tenggara, setelah Vietnam, yang akan mendapatkan keuntungan dari perang tarif, jika Indonesia mampu menanganinya dengan baik.

“Sehingga, justru adanya perang dagang ini akan memungkinkan peningkatan industri di Indonesia bila ditangani dengan baik,” ucapnya.

Kadin juga telah menyusun tiga rekomendasi kepada pemerintah Indonesia dalam menghadapi perang tarif. Pertama, Indonesia perlu mendeferensiasikan ulang tentang kehadirannya dalam rantai masuk global.

“Di sini kami yakin bahwa Indonesia akan perlu dukungan dari rekan-rekan kita, para pengusaha, para produsen di China untuk mendukung, mengubah dan mendorong landscape industri di Indonesia sesuai dengan perubahan landscape ini,” tutur dia.

Rekomendasi kedua, pemerintah Indonesia perlu mendefinisikan ulang perubahan rantai pasok dan mengidentifikasi potensi-potensi ekspor yang lebih baik dari Indonesia ke negara-negara yang lain, dengan memanfaatkan rantai pasok global dengan skenario dan paradigma yang baru.

Rekomendasi terakhir adalah mendorong investasi di dalam negeri untuk meningkatkan kapasitas produksi, kapasitas peningkatan nilai tambah dari berbagai material dan berbagai produk yang akan menguatkan label made in Indonesia.

“Ini kita harapkan pada akhirnya akan membuat Indonesia dapat memanfaatkan perubahan global supply chain ini,” kata dia.

Awal bulan ini, Trump menaikkan tarif resiprokal terhadap China dari 84 persen menjadi 125 persen karena Washington dan Beijing terus meningkatkan perang dagang timbal balik.

Tarif resiprokal ini ditambahkan di atas tarif 20 persen yang sebelumnya ia berlakukan terkait peredaran fentanil ilegal. Namun, beberapa impor dikenai tarif lebih tinggi lagi, yang berarti beberapa barang China, termasuk kendaraan listrik dan alat suntik, kini dikenai tarif hingga 245 persen oleh AS.

Baca juga: Kadin Kelautan harap pemerintah optimalkan negosiasi tarif dengan AS

Baca juga: Kadin sebut hilirisasi bantu perkuat kerja sama perdagangan RI-China

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |