Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Libya Emhemed Saeed Ali Zidan optimistis bahwa kunjungannya ke Republik Indonesia (RI) akan menggerakkan dan menghidupkan lagi semangat hubungan atau kerja sama bilateral yang membawa manfaat bagi kedua negara di berbagai bidang.
“Hubungan diplomatik antara negara kita adalah hubungan yang tua, tidak baru, dan kami hendak melakukan komunikasi yang berkelanjutan,” kata Wamenlu Zidan setelah tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, Banten, Ahad.
Didampingi oleh Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Ahrul Tsani Fathurrahman yang menyambut kedatangannya, Zidan memastikan bahwa Komite Bersama Indonesia-Libya yang baru saja terbentuk Oktober lalu kini sedang menyusun sejumlah perjanjian bilateral.
Perjanjian tersebut mencakup antara lain pelatihan bagi anggota korps diplomatik, peningkatan interaksi bisnis Indonesia-Libya, dan komitmen koordinasi di forum internasional dan regional, kata dia
“Kami berharap agar hasil yang terwujud di masa depan dalam bidang-bidang ini akan menjadi lebih baik di tingkat bilateral,” ucap Wamenlu Libya.
Baca juga: Libya siap perkuat kerja sama perdagangan dan investasi dengan RI
Zidan berkata bahwa sudah banyak lagi mahasiswa Indonesia yang belajar di Libya, salah satunya di kampus Kulliyah Dakwah Islamiyah (KDI). Untuk itu, pihaknya mempertimbangkan penguatan kerja sama dalam bidang fasilitas visa dengan Indonesia.
Ia pun meyakini kunjungannya kali ini akan membuka jalan bagi perluasan kerja sama bilateral yang membawa manfaat besar baik bagi Indonesia maupun Libya.
Diketahui, kunjungan Wamenlu Libya pekan ini merupakan balasan atas kunjungan Wamenlu RI Anis Matta ke Libya pada 3-6 Oktober 2025. Wamenlu Zidan akan melaksanakan Sidang Komisi Bersama (SKB) bersama Wamenlu Anis Matta beserta delegasi masing-masing saat di Indonesia.
Duta Besar Libya untuk Indonesia Zakarya M. M. El Moghrabi, pada Senin (8/12), menyatakan kesiapan negaranya memperluas kerja sama dengan Indonesia di sektor perdagangan, investasi, pendidikan, kesehatan, dan energi.
Dubes Moghrabi menilai ini saat yang tepat membuka peluang baru bagi perusahaan Indonesia kembali ke pasar Libya, yang masih berkembang, serta membutuhkan dukungan negara mitra, termasuk Indonesia.
Ia berharap kunjungan Wamenlu Libya ke Indonesia menjadi awal baik bagi investasi dan hubungan ekonomi kedua negara.
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
